Mulai 14 Juli, SMP di Indramayu Masuk Sekolah Pukul 06.30 WIB


Indramayu - Para siswa tingkat SMP di Kabupaten Indramayu bersiap menghadapi perubahan rutinitas pagi. Mulai Senin, 14 Juli 2025, jam masuk sekolah resmi dimajukan menjadi pukul 06.30 WIB. Kebijakan ini merupakan bagian dari penerapan lima hari sekolah (five day school) yang kini diberlakukan khusus untuk jenjang SMP.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Indramayu, Caridin, menjelaskan bahwa kebijakan tersebut mengacu pada Surat Edaran Gubernur Jawa Barat Nomor 58/PK.03/Disdik tertanggal 28 Mei 2025, sebagai tindak lanjut dari Permendikbud Nomor 23 Tahun 2017 tentang Hari Sekolah. Menyikapi itu, Pemkab Indramayu juga menerbitkan Surat Edaran Nomor 400.3/1989/Disdikbud mengenai pelaksanaan sistem lima hari sekolah.

“Untuk tahun ajaran baru ini, SMP di Indramayu mulai menerapkan lima hari sekolah dengan jam masuk pukul 06.30. Jadi masuk lebih awal dibanding sebelumnya,” ujar Caridin saat dikonfirmasi, Minggu (13/7/2025).

Kenapa SD dan PAUD Belum Ikut?
Meski SMP mulai menerapkan sistem lima hari, kebijakan ini belum berlaku untuk jenjang SD dan PAUD. Kedua jenjang tersebut masih mengikuti sistem enam hari sekolah, dari Senin hingga Sabtu.

Menurut Caridin, hal ini disebabkan oleh keberadaan program wajib belajar Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA) di Kabupaten Indramayu. Banyak siswa SD yang mengikuti pembelajaran agama di madrasah pada siang hari, sehingga dikhawatirkan lima hari sekolah akan mengganggu aktivitas tersebut.

“Untuk SD memang masih tetap enam hari sekolah. Karena sebagian besar siswa SD di Indramayu siangnya belajar di MDTA. Kalau langsung lima hari sekolah nanti malah bentrok,” jelas Caridin.

Masih Perlu Kajian dan Diskusi
Caridin juga menyampaikan bahwa penerapan lima hari sekolah untuk jenjang SD belum dapat diputuskan dalam waktu dekat. Dibutuhkan kajian lebih lanjut dan dialog bersama para tokoh agama untuk memastikan tidak ada benturan dengan pendidikan keagamaan anak-anak.

“Kedepannya untuk SD perlu ada kajian dulu dengan para tokoh ulama. Karena banyak yang keberatan jika lima hari sekolah langsung diterapkan ke SD, sementara anak-anak siangnya masih harus belajar agama,” pungkasnya.

Dengan diberlakukannya aturan baru ini, orang tua siswa diimbau untuk membantu menyesuaikan rutinitas anak, terutama membiasakan bangun lebih pagi agar tidak terlambat masuk sekolah.




Powered by Blogger.