Kasihan, Gadaikan Sawah Untuk Gabung ke Pandawa Ternyata Zonk


INDRAMAYU - Menurut Kuwu Desa Kertawiangun, Kecamatan Kandanghaur, Nuryasa, tidak sedikit masyarakat di desanya menjadi nasabah Pandawa. Di antara nasabah itu, ada yang menggadaikan sawahnya dan meminjam di bank.

“Saya tahu karena mereka mengadukan masalah itu ke saya. Banyak masyarakat kami, bahkan tetangga saya sendiri menjadi nasabahnya. Sebenarnya dari awal saya curiga dengan bisnis Pandawa,” ujarnya, Kamis (23/2).

Nuryasa banyak tahu soal Pandawa karena kantor cabang Pandawa berada di desanya. Nuryasa juga mengetahui sosok Salman Nuryanto. Slaman Sering membantu masyarakat di desanya.

Selain memberikan santunan, seperti bagi-bagi sembako, juga membantu membiayai pembangunan masjid dan musala. Hanya saja, ketika pulang ke rumah istri mudanya, jarang keluar.

“Tahu (kenal Salman Nuryanto, red) karena rumah saya di depan rumah istri mudanya Nuryanto. Dia banyak membantu ketika ada kegiatan peringatan hari besar nasional maupun keagamaan. Akses jalan warga yang juga menuju rumahnya, oleh dia dihotmix,” kata Nuryasa.

Seperti diberitakan, investasi bodong Pandawa Group ternyata cukup mengakar di Kabupaten Indramayu.


Ada ratusan nasabah yang tersebar di sejumlah desa di Kabupaten Indramayu. Uang yang telah mereka investasikan di Pandawa pun cukup fantastis, sekitar Rp45 miliar.

Data ini terungkap saat tim Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya menyita aset milik Bos Pandawa Group, Salman Nuryanto yang berada di Desa Kertawinangun, Kecamatan Kandanghaur, Selasa (21/2).

Sementara aset lainnya yang diduga dibeli dari uang milik nasabah masih diinventarisasi oleh penyidik. Selama ini Pandawa Group mengelola usaha simpan pinjam dengan menarik uang dari masyarakat. Secara nasional, uang yang ditarik mencapai lebih dari Rp3 triliun.


Penulis : Kom
Powered by Blogger.