90 Rumah Rusak Akibat Kerusuhan di Desa Curug Kandanghaur


INDRAMAYU - Sebanyak 90 rumah di Blok Bojong, Desa Curug, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu rusak diserang oleh desa tetangga, Selasa 10 Januari 2017. Penyerangan tersebut dipicu oleh provokasi di media sosial. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian penyerangan tersebut.

Berdasarkan pantauan "PR" di lokasi, situasi di Desa Curug cukup mencekam. Ribuan warga dari tiga desa di Kecamatan Kandanghaur yakni Parean Bulak, Girang, dan Ilir menyerbu Desa Curug. Ribuan warga tersebut ada yang dilengkapi dengan senjata tajam dan tumpul seperti arit, golok, dan balok kayu. Mereka sempat menyisir kendaraan roda empat yang hendak menuju ke arah Desa Curug. Mereka meminta pengendara menunjukkan kartu tanda penduduk.

Akibat serangan, sejumlah kaca rumah dan kendaraan milik warga Desa Curug mengalami kerusakan. Hal tersebut memaksa personel kepolisian untuk berjaga di desa tersebut. Bahkan, guna mengantisipasi terjadinya gesekan kembali, warga yang hendak menuju ke arah Desa Curug dipersilakan untuk mengambil jalan memutar. Hingga malam hari aparat polisi dan TNI masih berjaga di perbatasan desa. Situasi berangsur normal.

Salah seorang warga Desa Curug sebut saja Waluyo (58) mengaku, sekitar pukul 15.00 WIB ribuan warga dari 3 desa langsung menyerbu desanya. Akibatnya, kaca dan pintu rumahnya hancur dilempari batu. Begitu pun dengan perabotan yang ada di dalam rumah. Mobil milik Waluyo pun tak luput dirusak. Pada saat kejadian, ia bersama keluarganya menyelamatkan diri ke belakang rumah hingga luput dari amukan. "Saya enggak tahu apa-apa (penyebabnya), ya namanya juga orang tua, anak masih pada kecil juga," tutur dia.

Kapolres Indramayu Eko Sulistyo mengatakan, penyerangan tersebut berawal ketika terjadi kecelakaan tunggal di Blok Bojong, Desa Curug, Kandanghaur, belum lama ini. Korban yang merupakan warga Desa Parean Girang meninggal. Dari sana berhembus provokasi di media sosial yang seolah menantang warga di Parean. Akhirnya warga terprovokasi dan menyerang Blok Bojong. "Pelaku provokasi masih ditelusuri," kata Eko di Desa Curug.

Eko menambahkan, pelaku provokasi akan ditindak berdasarkan hukum yang berlaku. "Pelaku pengrusakan juga akan diidentifikasi," katanya. Situasi kata Eko berangsur normal. Di lokasi telah ditempatkan sebanyak 700 personel dari Brimob, Arhanud, Kodam, dan Polda Jabar. "Situasi telah terkendali, warga bisa kembali. Tidak ada evakuasi, tidak ada korban jiwa. Ada 90 rumah rusak," ujarnya. Untuk tindakan lebih lanjut polisi akan mengumpulkan tokoh masyarakat setempat. Dengan demikian diharapkan konflik tidak akan berlanjut dan berkepanjangan.  

Menyikapi kerusuhan di antara warga, pemerintah daerah menyatakan akan menyikapi serius persoalan tersebut. Sekretaris Daerah Kabupaten Indramayu Ahmad Bachtiar mengatakan, pemerintah akan mengedepankan soal hukum terlebih dahulu. "Akan mendorong Polres menegakan hukum. Baru melangkah soal sosial lainnya dampak dari ini dan melangkah selanjutnya," ujarnya saat meninjau langsung ke lokasi rusuh di Blok Bojong.


Penulis : Gelar Gandarasa
Powered by Blogger.