Petani dan Muspika Sukra Kompak Berburu Tikus, 24 Ribu Tikus Mati Dikeroyok


Indramayu - Tikus merupakan hama perusak tanaman padi yang menjadi musuh utama para petani di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Keberadaan tikus-tikus sawah itu dikeluhkan para petani, khususnya pada saat musim tanam gadu, karena serangan hama tikus acapkali menyebabkan gagal panen padi.

Untuk mengatasi gagal panen padi akibat serangan hama tikus itu, ratusan petani yang tergabung dalam sejumlah Kelompok Tani (Poktan), didukung puluhan anggota Koramil Anjatan dan Muspika Kecamatan Sukra yang dimotori Manajemen PLTU Sumuradem, Sabtu (6/8/2016) membasmi hama tikus melalui cara gropyokan atau pengeroyokan.

Gropyokan hama tikus dilaksanakan serentak di 7 Desa di wilayah Kecamatan Sukra, yaitu; Desa Sumuradem, Sumuradem Timur, Karanglayung, Tegaltaman, Sukra, Sukra Wetan dan Desa Ujunggebang. Setiap desa mengerahkan ratusan petani, pemuda dan anggota Koramil Anjatan. Mereka bersama-sama melakukan gropyokan, membasmi hama tikus yang bersembunyi pada lubang dalam tanah. Dan hasilnya, sebanyak 24 ribu ekor tikus berhasil dibunuh para petani anggota Poktan, puluhan anggota TNI, PLTU Sumuradem dan para pemuda setempat.

Lubang-lubang dalam tanah tempat persembunyian tikus itu awalnya digali atau dibongkar menggunakan cangkul dan linggis. Tikus-tikus yang semula merasa anteng di dalam lubang persembunyian, merasa terusik bahkan kaget sehingga buru-buru berhamburan sambil melompat ke luar lubang. Pada saat itulah para petani menyambutnya dengan pukulan kayu dan sejenisnya. Tikus-tikus yang terkena pukulan itu pun mati terkapar.

Tikus-tikus yang berhasil dibunuh dikumpulkan dan dihitung jumlahnya. Petani yang paling banyak berhasil membunuh kawanan tikus mendapatkan penghargaan. Groyokan hama tikus waktunya paling tepat dilakukan satu bulan, usai para petani menanam padi pada musim tanam gadu. Sambil menunggu masa panen tiba, tikus-tikus itu biasanya bersembunyi atau berdiam diri di dalam lubang tanah.

“Selama berada di lubang persembunyian itulah tikus-tikus sawah itu kita buru dan kita matikan sebelum menyerang tanaman padi yang akan dipanen,” kata Risidin, 43 petani di Desa Tegaltaman.

Manager Keuangan dan Adminitrasi PT.PJB UBJ O&M PLTU Indramayu Eko Setiawan mengatakan, PLTU berusaha membantu memberikan kontribusi kepada para petani dalam mewujudkan impiannya memanen padi tanpa diganggu hama tikus. Oleh sebab itu PLTU bekerja sama dengan para petani, pemuda, anggota Koramil dan Muspika Kecamatan Sukra melaksanakan kegiatan-kegiatan positif membantu masyarakat, khususnya para petani dalam membasmi hama tikus di wilayah Ring PLTU.

“Kegiatan ini sebagai wujud kepedulian PLTU terhadap para petani di Kecamatan Sukra,” katanya.

Tujuan dilaksanakannya gerakan pembasmian hama tikus melalui cara gropyokan yang dilaksanakan melaui program CSR (Corporate Social Responsibility) itu katanya dapat menyelamatkan tanaman padi dari gangguan hama tikus. “Sehingga hasil panen padi milik petani bisa selamat dari kegagalan panen karena serangan hama tikus. Dan pada gilirannya hasil panen padi itu sesuai dengan harapan para petani, khususnya dalam mendukung ketahanan pangan di Kabupaten Indramayu,” ujarnya.

Menurut Eko Setiawan, kegiatan yang didanani dari CSR itu bukan hanya terpusat pada kegiatan gropyokan membasmi hama tikus untuk kepentingan pertanian saja, dana CSR juga dialokasikan kepada para nelayan, pendidikan dan kesehatan.

Camat Sukra, Rory Firmansya, S,TP., M.Si menyampaikan terima kasih atas respon PT. PJB UBJ O&M PLTU Sumuradem yang sudah mendukung serta berpartisipasi terhadap kegiatan penanggulangan hama tikus bersama Kelompok Tani di Kecamatan Sukra. “Kami berharap kegiatan tersebut agar diagendakan oleh para petani,” katanya.


Penulis : Taryani/Sir
Powered by Blogger.