Diserang Hama Kresek, Produksi Padi Musim Tanam Gadu Anjlok


Indramayu - Para petani di Kabupaten Indramayu sudah mulai panen pada musim tanam gadu tahun ini. Namun, serangan hama kresek terhadap tana man padi yang memasuki umur primordial menyebabkan hasil produksi padi menurun.

Serangan hama kresek dialami para petani di Desa Desa Plosokerep, Kecamatan Terisi Kabupaten Indramayu. Di dae rah itu, para petani memang lebih awal memanen padi mereka pada musim panen gadu ini. Ketua Kelompok Tani Desa Plosokerep Rusdani menyebutkan, luas lahan sawah di desanya mencapai sekitar 400 hektare. Dari jumlah tersebut, hampir seluruhnya terserang hama kresek. ‘’Hama kresek menyerang secara merata dalam satu areal sawah. Rata-rata terkena hama kresek semua,’’ ujar Rusdani, kemarin.

Rusdani menjelaskan, hama kresek menyerang tanaman padi saat sedang keluar malai. Akibatnya, malai padi menjadi tidak terisi secara maksimal. Kondisi itu otomatis berdampak pada menurunnya produksi panen, sehingga keuntungan petani pun berkurang. Dalam kondisi normal, tanaman padi di Desa Plosokerep ratarata bisa menghasilkan 4-5 ton per 3/4 hektare. Namun akibat serangan hama kresek, hasil panen petani hanya sekitar tiga ton per 3/4 hektare.

‘’Padahal petani sudah terus menerus melakukan penyemprotan untuk mengatasi hama kresek,” ungkap dia. Rusdani menyebutkan, dalam kondisi normal, penyemprotan hama hanya dilakukan sekitar enam kali dalam setiap musim tanam hingga panen. Namun kali ini, penyemprotan dilakukan hingga lebih dari sepuluh kali. “Modal petani cukup besar, tapi hasil malah berkurang dan banyak yang rugi,” katanya.

Selain di Desa Plosokerep, serangan hama kresek juga terjadi di Desa Kendayakan, Kecamatan Terisi. Namun, di desa tersebut, hama kresek hanya menyerang sebagian kecil lahan saja. Dari lahan tanaman padi seluas 488 hektare di desa itu, hanya sekitar 20%-nya saja yang terserang hama kresek. “Di desa Kendayakan kondisinya lebih baik dibandingkan di Desa Ploso - kerep,” terang Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kecamat an Terisi Surono.

Sementara itu, Tim Serapan Gabah Petani Mabes TNI mengun jungi wilayah lumbung padi nasional di Kabupaten Indramayu, kemarin. Dandim 0616/Indramayu Letkol Arh Benny Febrianto mengatakan, kunjungan di la ku - kan di Ponpes Al-Zaytun, Desa Mekarjaya, Kecamatan Gantar, Ka bupaten Indramayu. Pondok pesantren tersebut memiliki areal pertanian sekitar 350 hektare. Hasil produksi padi di kawasan ponpes tersebut kurang lebih 100 ton.

”Hasil Produksi di kawasan ponpes tersebut diharapkan dapat diserap oleh Bulog Indramayu dan meningkatkan penyerapan gabah hasil panen di Kabupaten Indramayu,” kata dia. 


Penulis : Tomi Indra
Powered by Blogger.