Bangunan SMPN 3 Gantar Rusak Parah, Berharap Segera Diperbaiki


Indramayu - Walimurid yang menyekolahkan anaknya di SMPN 3 Gantar, Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, belakangan ini dilanda rasa khawatir bercampur deg-degan. Soalnya, para murid juga para guru, setiap  waktu terancam bahaya akibat reruntuhan bangunan sekolah yang sudah lama rusak parah dan kondisinya sangat rapuh.

Gedung SMPN 3 Gantar termasuk bangunan lama. Akan tetapi sejak tahun 2006 hingga kini sekolah itu belum pernah direhab. Pahadal kondisi sekolah, khususnya sejumlah ruang belajar sudah banyak yang mengalami kerusakan parah.

“Kami khawatir anak kami tertimpa reruntuhan bangunan saat belajar di sekolah. Kami sudah melihat sendiri kondisi ruang belajar mengalami rusak parah. Atap bangunan melengkung karena factor usia dan material bangunan yang asal-asalan. Kami minta Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu segera merehab bangunan itu,” kata Juki, 47 seorang wali murid SMPN 3 Gantar.

Kepala SMPN 3 Gantar, Kalipan, S.Pd ketika dihubungi Pos Kota membenarkan, sekarang ini kondisi beberapa ruang belajar di SMPN 3 Gantar sudah lama mengalami rusak parah. Hal itu disebabkan karena usia bangunan sudah tua. Sehingga saatnya bangunan sekolah itu diperbaiki.

“Bangunan sekolah itu usianya sudah mencapai belasan tahun. Wajar jika para wali murid terus memimpikan bangunan sekolah itu diperbaiki. Hal itu mengingat beberapa ruang belajar terlihat sudah tidak bisa difungsikan lagi karena tak layak pakai,” ujarnya.

Kondisi bangunan SMPN 3 Gantar kini sudah rapuh dan sudah saatnya diperbaiki. Apalagi melihat kualitas bahan material yang digunakan sangat rendah atau kualitasnya tidak sesuai standar. Contohnya, kondisi atap sudah pada ambrol dan melengkung, katanya.

Ia khawatir, suatu saat atap sekolah itu roboh sehingga mencelakakan murid maupun guru yang sedang aktif melaksanakan kegiatan belajar mengajar. “Kami berharap sekali sekolah ini segera direhab,” ujarnya.

Kalipan,S.Pd mengajak semua pihak memberi perhatian terhadap kondisi bangunan SMPN 3 Gantar itu. Untuk memastikan kerusakan bangunan itu, ia mempersilakan siapapun datang ke sekolah dan mengecek keadaan bangunan. “Silakan saja di cek ke sini, hampir 70 persen bangunan atapnya sudah pada ambrol. Apalagi sekarang sudah ada lokal yang kondisinya seperti punggung onta artinya wuwungannya sudah melengkung,” katanya.

“Inilah kondisi sekolah SMPN 3 Gantar. Belum lagi lokal bangunan yang sudah tidak terpakai, berarti mengurangi jumlah ruang belajar, ditambah lagi ada bangunan yang sudah retak-retak, kami pusing,” ujarnya.

Sekalipun kondisi fisik bangunan sekolah itu sudah tidak memungkinkan, namun semangat guru dalam mendidik anak-anak dalam meraih ilmu pengetahuan di SMPN 3 Gantar terus menyala. “Walaupun kondisinya demikian, tidak mengurangi semangat sedikitpun dari para guru untuk terus berusaha mendidik siswa-siswi agar berprestasi,” katanya. Saat ini jumlah tenaga pengajar di SMPN 3 Gantar sebanyak 18 orang terdiri dari 8 orang guru berstatus PNS dan 10 guru honorer.

Kepala SMPN 3 Gantar, Kalipan, S.Pd berharap kepada instansi terkait agar segera menurunkan bantuan untuk perbaikan bangunan sekolah itu.


Penulis : Taryani/Sir
Powered by Blogger.