Ratusan Warga Indramayu Jadi Korban Kartu Sehat dan Pintar Palsu


Indramayu - Sedikitnya 370 warga Kabupaten Indramayu menjadi korban pemalsuan Kartu Sehat dan Pintar (Kasep). Kasep palsu terungkap dari banyaknya laporan pasien pemegang Kasep yang mengaku tidak tervalidasi saat hendak ke rumah sakit.

 Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Indramayu, Yadi Hidayat mengatakan, banyak warga yang mengeluh karena kartu Kasep-nya ditolak ketika hendak berobat di rumah sakit. Setelah dilakukan pengecekan, kartu tersebut tidak tervalidasi.

“Mereka membuat Kasep tidak melalui prosedur yang berlaku. Oleh oknum pelaku, mereka dipungut biaya Rp 50 ribu per orang,” kata Yadi, Senin (8/8).

Yadi menjelaskan, Kasep merupakan program Pemkab Indramayu bagi warga miskin di Kabupaten Indramayu yang tidak masuk dalam layanan Kartu Indonesia Sehat (KIS) dari pemerintah pusat. Di Kabupaten Indramayu, terdapat 861.256 warga miskin. Dari jumlah tersebut, yang masuk dalam layanan KIS mencapai 828.221 orang.

“Sisanya, sebanyak 33.035 jiwa menjadi tanggungan Pemkab Indramayu dan sudah mendapatkan Kasep," ujarnya.

Namun Yadi mengakui, masih banyak masyarakat miskin yang belum terdata. Per periode Januari-Juli 2016 saja, jumlah warga miskin yang mengajukan kasep ada sekitar 8.000 orang.

"370 orang yang dipalsukan. Sekitar 15 persennya merupakan orang kaya yang tidak layak mendapatkan Kasep," paparnya.

Yadi mengatakan, pemalsuan tersebut memang tidak berdampak pada kerugian materil APBD Kabupaten Indramayu. Tapi ia khawatir kasus tersebut mengindikasikan banyak warga yang bernar-benar miskin tapi belum mendapatkan Kasep. Sementara Kasep yang asli banyak diterima warga mampu.

"Memang dari formulir validasi yang dipalsukan itu 80 persennya masyarakat miskin. Masalahnya mereka menempuhnya dengan prosedur yang tidak benar," katanya.

Menurut Yadi, persyaratan untuk penerima Kasep adalah masyarakat miskin yang mendapatkan surat keterangan tidak mampu dari kepala desa dan camat setempat serta divalidasi di Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu.

"Jika belum mendapatkan kartu Kasep dengan memakai surat validasi bisa mendapatkan pengobatan gratis dari rumah sakit," ungkapnya.

Untuk mengecek surat tersebut apakah palsu atau tidak, lanjut Yadi, masyarakat dapat memastikan nomer surat dan identitasnya ke dinas. Selain tidak tervalidasi, tanda tangan dalam Kasep palsu itu hasil scan.

"Dengan adanya kasus itu, kami mengubah sistem pemberian surat validasi dengan memakai kertas NCR (nice carbon) jadi sulit untuk dipalsukan," pungkasnya.

Dia menambahkan, berdasarkan penelusurannya, validasi Kasep dari Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu yang palsu itu diperoleh warga miskin dari oknum warga di wilayah Indramayu barat. Kasus tersebut kini telah dilaporkan ke pihak kepolisian.

Terpisah,  Direktur RSUD Indramayu, Deden Bonie Koswara, mengatakan, pihaknya hanya memberikan pelayanan gratis kepada warga miskin yang memiliki KIS, Kasep serta pemilik surat kerangan tidak mampu yang sah dan sesuai prosedur yang benar.

"Kalau ternyata kartunya palsu, kami tolak,’’ kata Deden.*


Penulis : Agus
Powered by Blogger.