Sakit Tak Kunjung Sembuh, Petani di Majalengka Nekat Gantung Diri
Majalengka - Seorang petani bernama Amar (52) ditemukan tewas tergantung di kebun Gunungsereuh, Desa Sinargalih, Kecamatan Lemahsugih, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Warga Blok Jumat RT 02/ RW 07 Gunungsereuh, Desa Sinargalih itu diduga kuat meninggal karena gantung diri.
Kapolres Majalengka, AKBP Yudhi Sulistianto Wahid mengatakan, kejadian itu pertama kali diketahui oleh warga setempat bernama Ade (23), saat ia hendak mencari korban karena tak kunjung pulang setelah keluar rumah mencari rumput.
"Sontak, saya terkejut melihat korban yang ditemukan gantung diri di kebun milik Salpudin" kata dia, Minggu (22/5/2016).
Menurutnya, korban ditemukan dalam posisi leher terikat tali tambang plastik warna biru, dengan posisi kaki lurus menggantung. Jenazah Amar sudah berhasil dievakuasi warga setempat.
"Setelah dilakukan proses identifikasi dan pemeriksaan, didapatkan tidak adanya bekas penganiayaan, leher lebam bekas jeratan, anus keluar darah dan alat kelamin keluar cairan air mani," terangnya.
Berdasarkan keterangan dari warga setempat, korban diduga mengalami depresi karena kondisinya mengalami sakit-sakitan. Bahkan, kata warga, korban beberapa kali mengeluh ingin mengakhiri hidupnya.
"Kini korban sudah dikebumikan pihak keluarga, pasalnya pihak keluarga enggan jasad korban dilakukan autopsi," ucapnya.
Kapolres Majalengka, AKBP Yudhi Sulistianto Wahid mengatakan, kejadian itu pertama kali diketahui oleh warga setempat bernama Ade (23), saat ia hendak mencari korban karena tak kunjung pulang setelah keluar rumah mencari rumput.
"Sontak, saya terkejut melihat korban yang ditemukan gantung diri di kebun milik Salpudin" kata dia, Minggu (22/5/2016).
Menurutnya, korban ditemukan dalam posisi leher terikat tali tambang plastik warna biru, dengan posisi kaki lurus menggantung. Jenazah Amar sudah berhasil dievakuasi warga setempat.
"Setelah dilakukan proses identifikasi dan pemeriksaan, didapatkan tidak adanya bekas penganiayaan, leher lebam bekas jeratan, anus keluar darah dan alat kelamin keluar cairan air mani," terangnya.
Berdasarkan keterangan dari warga setempat, korban diduga mengalami depresi karena kondisinya mengalami sakit-sakitan. Bahkan, kata warga, korban beberapa kali mengeluh ingin mengakhiri hidupnya.
"Kini korban sudah dikebumikan pihak keluarga, pasalnya pihak keluarga enggan jasad korban dilakukan autopsi," ucapnya.
Penulis : Dwi Ayu
Sumber : Okezone
Post a Comment