Awas Banjir, Sungai Cimanuk Berstatus Waspada


Indramayu - Semakin tingginya debit Sungai Cimanuk akibat hujan lebat menyebabkan pasokan air dari sejumlah anak sungai melimpah.

Debit sungai yang bermuara di Kecamatan Cantigi, Kabupaten Indramayu juga cukup mengkhawatirkan. Meski Bendung Rentang di Jatitujuh, Majalengka telah memperkecil debit hingga di kisaran 160 m3/detik, namun debit yang mengalir ke wilayah Cantigi di kisaran lebih dari 800 m3/detik.

Pengawas Bendung Rentang Jatitujuh Daddy Supriyadi mengatakan penambahan volume air terjadi justru di wilayah hilir Rentang. Karenanya, meski pintu Rentang dipersempit untuk menekan debit, aliran Cimanuk tetap tinggi ketika sampai di Indramayu.

“Ini di luar kendali kami. Rentang sudah kami tekan debitnya di kisaran 160 m3/detik. Tapi rupanya, tambakan pasokan air datang melimpah dari anak-anak sungai di sebelah hilir Rentang,” tutur pengawas Rentang Daddy Supriyadi melalui sambungan telepon, Rabu (10/2/2016).

Dikatakan, Sungai Cimanuk yang debitnya sangat tinggi dipasok dari dua anak sungai yang cukup besar, yakni Sungai Cikeruh dan Ciranggon.

Selain itu, ada juga dua anak sungai yang relatif kecil, Sijago dan Sitepu.

Limpahan air dari anak-anak sungai itu yang membuat Rentang tak mampu mengendalikan air Cimanuk yang mengalir ke Cantigi.

“Salah satu dampaknya ialah jebolnya tanggul di Blok Waledan, Desa Lamarantarung, Cantigi yang merendam ratusan rumah serta ratusan hektare areal tambak bandeng dan udang,” sebutnya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, Edi Kusdiana mengaku telah menerjunkan seluruh tim untuk mengawasi non stop tanggul-tanggul Cimanuk yang kritis.

“Kita mewaspadai Cimanuk. Jika melihat kecenderungannya, musim hujan ini masih belum mencapai puncak. Makanya kami mewaspadai potensi banjir akibat tanggul jebol dan luapan Cimanuk,” tutur dia.


Penulis : Panji/DEN
Sumber : Fokus Jabar
Powered by Blogger.