Jika Tanggul Cipanas Jebol, 5 Kecamatan Terancam Banjir
Indramayu - Lima kecamatan terancam mengalami banjir jika tiga titik tanggul 
Sungai Cipanas, Blok Sawo, Kampung Terisi, Desa Rajasinga, Kecamatan 
Terisi, Kabupaten Indramayu, tidak segera diperbaiki permanen. Bukan 
hanya ribuan jiwa akan terdampak banjir, melainkan juga lahan pertanian.
Hal tersebut diungkapkan kuncen Sungai Cipanas, Rojai (40), warga 
Kampung Terisi RT 2 RW 6 Desa Rajasinga Kecamatan Terisi Kabupaten 
Indramayu.
"Jika tanggul ini jebol, air bukan hanya akan merendam Kecamatan Terisi, melainkan juga masuk ke wilayah Kecamatan Cikedung, Lelea, Losarang, dan Kandanghawur," ucapnya.
Dari ketiga titik ini, ucap Rojai, salah satu titik merupakan bekas 
jebolan yang kemudian ditambal oleh tumpukan pasir dan beronjong saja. 
Sementara dua titik tanggul lainnya menjadi akses luapan air sungai 
ketika debit air meninggi.
Kekhawatiran Rojai cukup beralasan. Sebab, permukiman penduduk berada
 di bawah permukaan air sungai. Pendangkalan sungai pun membuat potensi 
air sungai melupa semakin besar. "Apalagi, jika hujan deras, warga harus
 ekstra siaga menghadapi kemungkinan banjir," katanya.
Rojai menyebutkan, sejak awal tahun 2015, sudah dua kali kampungnya 
terendam luapan Sungai Cipanas. Ratusan jiwa dan rumah terendam banjir 
akibat luapan dan rembesan air sungai pada ketiga titik tersebut.
"Jangan sampai kejadian banjir besar seperti tahun 2005 dan 2010 
terulang kembali. Banyak yang terpaksa mengungsi saat itu," ucapnya. 
Pasalnya, Rojai khawatir dengan tingginya intensitas hujan, 
lama-kelamaan tanggul tak kuat menahan arus air.
Menurut dia, Sungai Cipanas ibarat wadah air dari Kabupaten Sumedang 
dan Bendung Cirakit Kabupaten Majalengka melalui anak Sungai Cibelerang 
yang masuk ke aliran Sungai Cipanas. Jadi, ketika hujan deras di dua 
kabupaten tersebut dan Indramayu, dipastikan akan terjadi luapan.
Mengingat tingginya potensi banjir, Rojai meminta pemerintah segera 
memperbaiki secara permanen ketiga titik tersebut. Dia berharap tanggul 
dapat dipertinggi, kebocoran ditambal permanen, dan pendangkalan 
dikurangi.
Kuwu Desa Rajasinga Kecamatan Terisi Julhaidir mengakui kondisi 
Sungai Cipanas yang memiliki lebar 20 meter itu sudah mendangkal. 
Ditambah lagi adanya titik yang jebol sejak tiga bulan lalu.
"Sudah dua kali terendam banjir pada Februari. Butuh waktu tiga hari 
untuk surut," ujarnya. Dia menjelaskan, rendaman air paling tinggi 2 
meter dan paling rendah 1 meter. Dampaknya, 300 rumah terendam dan 
mengancam 900 jiwa.
Meskipun demikian, Julhaidir masih bersyukur curah hujan saat itu tak
 merata sehingga air tak merendam lama rumah warga. Namun, dampak dari 
banjir tersebut sangat terasa warganya. "Rumah dan perabotan rusak dan 
ketakutan akan timbul penyakit," ucapnya.
Akan tetapi, dia mengkhawatirkan curah hujan yang lebih tinggi yang 
diperkirakan pada Mei nanti. Pasalnya, penambalan titik yang jebol sudah
 dilakukan dua kali, tetapi jebol terus. "Khawatir tambalan ketiga akan 
jebol lagi. Sebab, ketika debit air sungai tinggi, air tetap merembes 
dari tambalan tersebut," tuturnya.
Dia pun menjelaskan, hulu Sungai Cipanas berada di Kecamatan 
Conggeang Kabupaten Sumedang. Ketika hujan deras di Sumedang, dalam 
waktu 12 jam akan sampai ke wilayahnya yang berpotensi banjir.
Oleh karena itu, Julhaidir berharap pemerintah segera melakukan 
perbaikan. Pihaknya pun sudah melaporkan hal ini ke dinas terkait. 
"Semoga segera ada realisasi," tuturnya.
Penulis: Asep Budiman/A-147
Sumber:PRLM


 
                         
Post a Comment