Gas Elpiji 12Kg Naik, Pengusaha Kuliner Lakukan Efisiensi

Indramayu - Pengusaha kuliner berancang-ancang melakukan efisiensi produksi terkait meningkatnya harga jual gas elpiji 12 kg. Efisiensi tersebut merupakan salah satu cara menjaga harga jual produk tidak ikut naik.

Yahya Mahmud, salah seorang pengusaha restoran dan toko roti, mengatakan, efisiensi dilakukan dengan menyesuaikan jadwal produksi, khususnya dalam bisnis restoran yang digelutinya. Dia mencontohkan, produksi makanan melalui cara pemanggangan yang frekuensinya akan diturunkan dari kebiasaan normal.

"Produk panggangan tidak akan rutin dikeluarkan. Mungkin, hanya waktu-waktu tertentu, seperti jadwal makan siang atau malam. Biasanya di saat-saat itu akan dimaksimalkan. Di luar itu, akan masak yang biasa-biasa saja," ujar dia, Jumat (12/9/2014).

Dia menuturkan, penyesuaian jadwal produksi akan dipilihnya ketimbang langsung menaikkan harga produk. Dengan catatan, rasio antara bahan bakar dan bahan baku dalam komposisi modal masih sesuai dengan proporsi yang ditentukannya.

Untuk bisnis restoran, dia mengatakan, rasio modal bahan bakar persentasenya 15%. Lebih kecil daripada rasio modal bahan baku yang memiliki persentase terbesar, yakni 40%. Bila rasio tersebut meningkat dari yang telah ditetapkannya, peningkatan harga jual produk menjadi pilihan yang tidak bisa dihindari.

"Selama itu masih bisa mempertahankan profitabilitas, kenaikan harga tabung gas masih bisa diterima. Namun begitu komponen bahan bakar melebihi yang ditetapkan, apa boleh buat, terpaksa naik harga," tuturnya. (Muhammad Ashari/A-147/PRLM)
Powered by Blogger.