PKL Protes Rencana Revitalisasi Pasar Bangkir





Indramayu (PRLM) - Pedagang kaki lima di Pasar Bangkir, Kabupaten Indramayu, memprotes rencana revitalisasi pasar yang dilakukan oleh Pemkab Indramayu. Mereka menilai pemkab tidak transparan dengan rencana revitalisasi, dan menginginkan agar rencana tersebut diundur.


Perwakilan pedagang kaki lima Pasar Bangkir, Jefri mengatakan, pihaknya tidak menyetujui apabila PKL terdampak revitalisasi harus diminta pindah paling lambat tanggal 17 Juni 2014. Pasalnya, hal itu akan menghambat usaha sehari-hari pedagang.

"Terlebih saat mendekati bulan Ramadan seperti sekarang, dimana permintaan masyarakat akan meninggi," ujarnya dalam audiensi dengan pihak Pemkab di Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan, dan UKM, Kabupaten Indramayu, Senin (9/6/2014).

Jefri mengatakan, para PKL yang ada di Pasar Bangkir menginginkan agar rencana revitalisasi bisa ditunda sampai bulan Ramadan selesai. Selain menginginkan pengunduran jadwal, mereka juga mempertanyakan lokasi pasar darurat yang akan dibangun selama pasar bangkir direvitalisasi. Selama ini masih belum ada kesepakatan mengenai tempat yang akan digunakan sebagai tempat berjualan selama pasar direvitalisasi.

Namun demikian, keinginan PKL itu tidak bisa direalisasikan oleh Pemkab Indramayu. Kepala Diskoperindag dan UKM Indramayu, Maman Kostaman mengatakan, revitalisasi memiliki tenggat waktu pada 15 Desember 2014. Bila lebih dari tenggat waktu, pihaknya tidak bisa mengajukan klaim dana yang telah dikeluarkan.

Dia mengatakan, pemborong revitalisasi memiliki waktu enam bulan terhitung Juni 2014 untuk menyelesaikan proyek. Dia menghimbau kepada PKL untuk sedikit bersabar sampai revitalisasi usai.

"Memperoleh dana revitalisasi saat ini cukup susah. Bilapun mendapatkannya, nilainya seringkali lebih sedikit daripada kebutuhan yang sesungguhnya. Oleh sebab itu, kami memerlukan kerjasama dari semua pihak untuk membuat rencana ini berjalan sesuai dengan jadwal," katanya.

Maman mengatakan, dana revitalisasi Pasar Bangkir berasal dari bantuan gubernur. Jumlahnya sebanyak Rp 4 miliar. Dia mengatakan, dalam estimasi awal, idealnya revitalisasi Pasar Bangkir memerlukan dana sebesar Rp 16 miliar. "Dana sebesar Rp 4 miliar itu untuk pembangunan fisik termasuk dana konsultan juga," katanya.

Dia menambahkan, persoalan revitalisasi pasar masih merupakan kendala yang belum teratasi di Kabupaten Indramayu. Menurutnya, dari 13 pasar daerah, hanya Pasar Losarang dan Karang Ampel saja yang sudah direvitalisasi. Sementara sisanya belum, dan itu pun kondisinya masih memprihatinkan. "Perbaikan yang ada masih parsial," ujarnya.
Powered by Blogger.