Buruh Outsourcing Pertamina RU VI Mogok Kerja


 


Indramayu (PRLM) - Buruh outsourcing Pertamina Refinery Unit (RU) VI Balongan melakukan aksi mogok kerja, Senin (9/6/2014). Aksi itu mereka lakukan untuk menuntut pembatalan pengurangan jam lembur dan uang transport lembur yang dihilangkan. 

 
Koordinator aksi mogok, Iwan Setiawan menyebutkan, buruh outsourcing yang melakukan mogok kerja jumlahnya mencapai 1.080 orang. Mereka akan melakukan aksi mogok kerja selama tidak ada respon terhadap tuntutan mereka.

"Aksi mogok ini kami lakukan sesuai dengan undang-undang yang berlaku tentang perburuhan. Melalu aksi ini, kami mengharapkan adanya perhatian dari petinggi mengenai kesejahteraan nasib buruh outsourcing," katanya.

Dia menyebutkan, buruh outsourcing yang melakukan mogok kerja itu memiliki beragam latar belakang, mulai dari bagian maintenance, operator alat berat, driver, sampai administrasi. Menurutnya, aksi mogok kerja ini ditempuh setelah melalui proses yang panjang.

Iwan menyebutkan, sebelumnya sempat diadakan tiga kali audiensi dengan bagian manajemen terkait tuntutan mereka. Namun demikian, tidak ada tercapai kesepakatan dalam audiensi-audiensi yang telah dilakukan tersebut. Pada akhirnya, mogok kerja menjadi pilihan yang mereka ambil.

Aksi mogok kerja diwarnai dengan beberapa orasi dan aksi teaterikal di dalam kompleks Pertamina RU IV. Namun demikian, wartawan tidak diperkenankan masuk ke kompleks tersebut. Berdasarkan pantauan di luar kompleks pertamina, terlihat sekitar ratusan buruh pertamina dengan membawa bendera berkumpul di wilayah Brassalley di Kompleks Pertamina RU VI.

Pada siang harinya, buruh bergerak ke kantor Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kabupaten Indramayu. Di kantor tersebut mereka akan beraudiensi secara tripartit untuk bisa mencapai kesepakatan. Namun demikian, pihak Pertamina tidak datang ke audiensi tersebut.

Kepala Bidang Hubungan Industrial dan Perlindungan Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Indramayu, Adi Satria menyebutkan, pihak pertamina tidak datang, karena pada dasarnya tidak ada hubungan langsung antara pertamina dengan tenaga kerja outsourcing. Hubungan kerja yang ada hanyalah antara Pertamina dengan vendor penyedia tenaga kerja outsourcing.

"Karena tidak menemukan kesepakatan, besok antara pemkab, vendor, dan pertamina, akan melakukan pertemuan untuk membahas masalah ini," ujarnya.

Sementara itu, Staf Humas Pertamina RU VI, Didi Andrian mengatakan, selama aksi mogok kerja berlangsung, proses produksi tidak terpengaruh. Menurutnya, proses pengolahan di kilang minyak masih berjalan, begitu juga dengan kegiatan administratif masih berlangsung seperti biasa.
Powered by Blogger.