Anggaran Naik, Pengelolaan RSUD Terus Memburuk, Layak Diswastanisasi
Indramayu - Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Indramayu, Ir.Haris Solihin menilai
terhadap pelayanan RSUD sebagai Badan Layanan Umum
Daerah(BULD)Kabupaten Indramayu seperti RSUD Indramayu dan RSUD
MA.Sentot Patrol dalam perjalanannya masih menjadi perhatian dan keluhan
masyarakat, pasalnya dari waktu ke waktu pelayanan rumah sakit milik
pemerintah daerah tersebut tidak kunjung membaik. Bahkan justru keluhan
dari masyarakat yang terus muncul, terkait buruknya pelayanan.
Menurutnya, hal itu sangat tidak sebanding dengan anggaran yang cukup
besar dari Pemkab Indramayu terhadap dua rumah sakit, termasuk dalam
RAPBD 2014 mendatang.
“Buruknya pelayanan rumah sakit mungkin
akibat manajemen yang buruk pula. Untuk itu harus dilakukan pengelolaan
secara lebih profesional, termasuk dimungkinan untuk dilakukan
swastanisasi,” Katanya ketika memberikan keterangan kepada
wartawan,Senin(18/11/2013).
Dikatakan Harris, melalui swastanisasi
diharapkan pengelolaan rumah sakit akan lebih profesional. Dengan
demikian diharapkan keberadaan rumah sakit akan memberikan kontribusi
yang lebih besar bagi daerah untuk memperoleh PAD yang diharapkan.
menurutnya persoalan keluhan masyarakat tidak bisa berhenti harus dicari
indikator dan akar masalahnya, bukan kemudian persoalan anggaran yang
kurang mendukung.
“Tahun 2014 anggran dinaikan dari sebelumnya
hanya 53 milyar sekarang menjadi 60 milyar untuk RSUD Indramayu
misalnya,sungguh angka yang fantastis, jika masih menjadi kendala dalam
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.”ungkapnya.
Senada
disampaikan Bob Cahyadi, Pemerhati Sosial dan Pemerintahan Indramayu,
sependapat jika pelayanan RSUD yang ada saat ini masih menjadi keluhan
masyarakat adalah hal yang riil sehingga pihaknya berharap pengelola
RSUD dapat lebih ditingkatkan lagi, agar keluhan dan tanggapan
masyarakat berubah menjadi sanjungan yang posistif, langkah penyelamatan
itu diawali dari sikap pelaku pelayan masyarakat seperti dokter,
perawat , bidan dan semua yang ada didalamnya untuk bersama sama merubah
perilaku ramah dalam tutur kata, santun dalam bersikap dan bijak dalam
bertindak serta tingkatkan profesionalisme dalam bekerja sebagai abdi
negara dan pelayan masyarakat bukan sebagai sebaliknya.
“Jika
pelayanan RSUD tidak mampu ditingkatkan pelayanannya, maka jangan
berharap mendapat sambutan dari masyarakat secara positif dan obyektif,
justru akan semakin ditinggalkan dan berpengaruh tingkat kepercayaan
publik kepada RSUD.”paparnya.
Menurut Bob, dapat diketahui
bersama, dalam RAPBD 2014 alokasi anggaran untuk RSUD Indramayu cukup
besar hingga mencapai Rp60 miliar. Sementara anggaran RSUD MA Sentot
Patrol sebesar Rp19 miliar. Anggaran yang tinggi itu diharapkan mampu
meningkatkan pelayanan di kedua rumah sakit milik pemerintah daerah
Indramayu saat ini, akan tetapi jika memang masih menjadi kendala dan
persoalan pelayanan baik medis maupun kenyamanan pasien, maka anggaran
tersebut patut ditelusuri penggunaannya, dan kepada inspektoran daerah
untuk tidak tutup mata.Pungkasnya. (Ihsan/ER)
Post a Comment