Transparansi APBS SMAN 1 Sindang Dinilai Janggal

Indramayu - O’oush Dialambaka salah satu orang tua siswa baru Sasi (Julukan eks RSBI Sindang – Indramayu) menilai transparansi Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (APBS) SMAN 1 Sindang Indramayu janggal, hal itu terungkap saat rapat orang tua siswa kelas X dan XI dengan Komite Sekolah dan pihak Sekolah, Minggu(25/8/2013) kemarin.

”Pihak Sekolah dan Komite terkesan ada yang ditutup tutupi dalam penyampaian anggaran sekolah, karena kami tidak menemukan penjelasan bantuan APBN, APBNP dan APBD Indramayu, padahal diyakin sekolah ini mendapat bantuan dimaksud,“ katanya saat dihubungi, Senin(26/8/2013)

Pria yang juga Direktur Journal PKSPD Indramayu itu menambahkan bahwa alokasi APBN 2013 dalam mewujudkan akselerasi sumber daya manusia dan meningkatkan mutu pendidikan saat ini begitu besar hingga mencapai Rp 345,3 trilyun bahkan lebih dari 20 % pagu untuk pendidikan yang dianggarkan pemerintah, jika dilaksanakan dengan baik dan benar, maka akan dapat menekan maraknya keluhan masyarakat terhadap biaya pendidikan tinggi, tetapi sayang kenyataan itu masih belum terwujud saat ini, Pendapatan APBD Indramayu 2013 saat ini Rp. 2.050 Trilyun. Sementara pos anggaran untuk Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu mencapai 927.028 Milyar, akan tetapi pihaknya tidak mendengar adanya alokasi bantuan dana yang terperinci dari APBN, APBD Propinsi dan APBD Pemkab untuk SMA 1 Sindang Indramayu. 

”Terkait rencana Pembangunan Gedung Serba Guna yang menelan biaya 1,7 Milyar, kami tidak menemukan angka angka itu yang diperolah dari anggaran pemerintah baik pusat maupun daerah, seharusnya kewajiban pihak sekolah dan komite untuk mendatangi Gubernur Jawa Barat terkait janji politiknya yang akan menggratiskan sekolah dari SD hingga SMA termasuk bagaimana mengupayakan masuknya anggaran dari APBD, jika semua beban sekolah ditanggung oleh semua siswa itu keliru dalam memahami undang undang pendidikan” Tuturnya.

Ia juga menyayangkan statemen dan tanggapan dari Kordinator Pengawas Indramayu, Nana Sudiana yang dianggap faham dengan dunia pendidikan serta undang undang pendidikan padahal sesungguhnya ia tidak faham dengan itu bahkan tidak pantas menduduki jabatan dilingkungan pendidikan Indramayu. pungkasnya

Sementara itu Kepala Sekolah SMAN 1 Sindang Drs H. Kasno Hadikusumo,M.Si membantah jika pengelolaan keuangan yang selama ini dilakukan tidak transparan, bahkan pihaknya sudah menyampaikan rincian anggaran sekolah melalui Komite yang dipublikasikan dengan invocus saat rapat orang tua kemarin, adapun terhadap ungkapan beberapa orang tua siswa terkait adanya aliran dana yang jumlahnya milyaraa rupiah ia baru mendengar.

”Kami terbuka kepada semua orang tua siswa yang ingin lebih jauh melihat anggaran sekolah ini, jika memang saat rapat kemarin masih ada keraguan, tidak ada sesuatu yang kami tutup tutupi, ”ungkapnya saat dikonfirmasi,Senin(26/8)diruang kantornya. 

Kata dia, semua keuangan sekolah maupun keuangan komite yang dikelola selama ini, secara berkala telah diperiksa oleh Inspektorat Daerah, jika berdasarkan hasil pemeriksaan itu memang terdapat penyimpangan penggunaan anggaran, maka diyakini pihaknya akan menerima sanksi sesuai peraturan perundang undangan yang berlaku.

”Bendahara Komite kami dari Inspektorat Daerah mas, beliau tau mekanisme penggunaan anggaran.”paparnya.

Sebelumnya telah disepakati dalam rapat orang tua siswa tersebut bahwa untuk Dana Sumbangan Pendidikan(DSP)bulanan ditetapkan sebasar Rp.250 ribu per bulan per siswa dan DSP tahunan sebesar Rp. 3 Juta rupiah per tahun per siswa diperuntukan pembangunan Gedung Serba Guna dengan ukuran 9 x 15 meter.**(Ihsan/ER).
Powered by Blogger.