Kemarau Basah Rugikan Petani Melon Indramayu
Indramayu - Musim kemarau yang
masih disertai hujan di daerah Pantura Kabupaten Indramayu, Jawa
Barat, membuat petani menunda menanam melon karena khawatir gagal
panen.
Taryono, petani buah melon di Indramayu, Kamis, mengatakan, musim kemarau diselang hujan membuat tanaman buah melon rentan terhadap serangan berbagai penyakit. Hal ini membuat mereka terpaksa menunda penanaman karena khawatir gagal panen.
Para petani di Indramayu memanfaatkan musim kemarau untuk menanam berbagai jenis buah melon, yang juga untuk mengisi pasar ekspor Jepang, Singapura dan Korea.
"Kualitas buah melon saat kemarau tembus pasar ekspor. Kini kemarau basah. mereka khawatir hasil panen kurang maksimal, sehingga hanya dibutuhkan pasar lokal," katanya.
Sebelumnya para petani sudah menyiapkan bibit kualitas super supaya hasil panen buah melon tersebut diminati oleh pasar ekspor seperti tujuan Singapura dan Korea.
Hasyim petani lain mengaku, budidaya buah melon di lahan pertanian Kabupaten Indramayu, sangat potensial selain tanah subur dan kebutuhan pupuk organik terpenuhi, tetapi kondisi cuaca harus tetap diperhatikan.
Kemarau diselang hujan, kata dia, membuat serangan hama mengganas. Senada dengan petani lainnya, ia terpaksa tunda tanam, sambil menunggu waktu yang tepat supaya mengasilkan melon kualitas ekspor dan juga diminati pasar lokal.
Sementara Ir Anang Kepala Seksi Kelembagaan dan Pengembangan Tani Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Indramayu, menuturkan, lahan pertanian sepanjang pesisir utara laut Jawa cocok untuk ditanam buah melon, tetapi petani harus memperhatikan kondisi cuaca. Kemarau basah membuat hasil panen kurang maksimal. (Antara)
Taryono, petani buah melon di Indramayu, Kamis, mengatakan, musim kemarau diselang hujan membuat tanaman buah melon rentan terhadap serangan berbagai penyakit. Hal ini membuat mereka terpaksa menunda penanaman karena khawatir gagal panen.
Para petani di Indramayu memanfaatkan musim kemarau untuk menanam berbagai jenis buah melon, yang juga untuk mengisi pasar ekspor Jepang, Singapura dan Korea.
"Kualitas buah melon saat kemarau tembus pasar ekspor. Kini kemarau basah. mereka khawatir hasil panen kurang maksimal, sehingga hanya dibutuhkan pasar lokal," katanya.
Sebelumnya para petani sudah menyiapkan bibit kualitas super supaya hasil panen buah melon tersebut diminati oleh pasar ekspor seperti tujuan Singapura dan Korea.
Hasyim petani lain mengaku, budidaya buah melon di lahan pertanian Kabupaten Indramayu, sangat potensial selain tanah subur dan kebutuhan pupuk organik terpenuhi, tetapi kondisi cuaca harus tetap diperhatikan.
Kemarau diselang hujan, kata dia, membuat serangan hama mengganas. Senada dengan petani lainnya, ia terpaksa tunda tanam, sambil menunggu waktu yang tepat supaya mengasilkan melon kualitas ekspor dan juga diminati pasar lokal.
Sementara Ir Anang Kepala Seksi Kelembagaan dan Pengembangan Tani Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Indramayu, menuturkan, lahan pertanian sepanjang pesisir utara laut Jawa cocok untuk ditanam buah melon, tetapi petani harus memperhatikan kondisi cuaca. Kemarau basah membuat hasil panen kurang maksimal. (Antara)
Post a Comment