Lapangan Kerja Di Indramayu Masih Sangat Minim
Indramayu - Lapangan kerja di Kabupaten Indramayu hingga kini masih minim
lantaran banyaknya perusahaan yang tidak menyerap tenaga kerja lokal.
"Setiap tahun, hanya sedikit perusahaan yang membuka lowongan.
Kebutuhannya pun sedikit sekali," kata Ali Alamudin, Kasi Informasi
Kerja dan Penempatan Tenaga Kerja Dinas Sosial Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kab. Indramayu didampingi Kasi Pengawasan Ketenagakerjaan,
Suratman, Selasa (4/6/2013).
Ali mengungkapkan, sebenarnya terdapat 511 perusahaan yang tercatat
di Dinsosnakertrans Indramayu yang bergerak di berbagai bidang, seperti
konstruksi, peternakan, perikanan hingga energi. Namun, ratusan
perusahaan itu tidak bisa menyerap tenaga kerja lokal yang jumlahnya
terus membeludak.
Dia mencontohkan, dari jumlah angkatan kerja tahun 2011 yang mencapai
764.785 orang, hanya sekitar 700 di antaranya yang bekerja di
Indramayu. Sisanya lebih memilih bekerja di luar daerah bahkan luar
negeri yang rata-rata menjadi pembantu rumah tangga.
"Banyak yang memilih bekerja di daerah sekitar seperti di Subang,
Karawang, dan Purwakarta karena di sana banyak industri garmen yang
menyerap tenaga kerja. Yang jadi TKW juga banyak," ucapnya.
Dengan kondisi itu, Dinsosnakertrans Kabupaten Indramayu kesulitan
mendata jumlah tenaga kerja yang terserap lantaran banyaknya warga yang
melamar kerja ke luar daerah. Namun, menurut dia, jumlah tenaga kerja
yang terserap di berbagai perusahaan di Indramayu masih di bawah seribu
orang.
"Itu pun baru 10 perusahaan yang melaporkan. Sisanya, tidak
melaporkan jumlah tenaga kerja yang terserap setiap tahunnya," katanya
seraya menyebutkan bahwa Dinsosnakertrans Indramayu juga kesulitan
melakukan pengawasan akibat minimnya personel.
Sementara itu, permintaan terhadap pembuatan kartu kuning di
Dinsosnakertrans Indramayu sebagai salah satu syarat lamaran kerja
membeludak sejak sebulan lalu. Jumlah pemohon kartu kuning setiap hari
mencapai 600-1.000 orang, sementara hari biasa hanya sekitar dua puluh
orang.
"Rata-rata pemohon kartu kuning merupakan lulusan SMA dan SMK.
Jumlahnya membeludak setiap musim lulusan sekolah," ujar Ali seraya
menambahkan, jumlah pemohon kartu kuning bisa mencapai 3.000 orang per
hari ketika ada lowongan CPNS.
Salah seorang pemohon kartu kuning, Ahmad Fauzi (16) harus mengantre
dan berdesakan dengan warga lainnya untuk mendapatkan kartu tersebut.
Lulusan salah satu SMK di Indramayu ini membutuhkan kartu kuning untuk
mempersiapkan lamaran kerjanya.
Meski demikian, dia belum tahu pasti perusahaan tujuan lamarannya
nanti. "Masih nyari-nyari. Yang penting, sekarang persiapan aja dulu,"
ucapnya. (A-192/A-89/PR)
Post a Comment