Berdalih Proyek Sekolah Rugi, Sekolah Pungut Uang Dari Siswa


Indramayu - Berdalih proyek rehab sekolah rugi hingga puluhan juta rupiah, pihak sekolah melakukan pungutan. Masing-masing siswa SD di Desa Cangkingan, Kabupaten Indramayu ini pun dipungut Rp180 ribu untuk menutup kerugian proyek.

Keputusan sekolah teresebut kontan saja menuai reaksi dari para orang tua murid. Kebanyakan mereka keberatan dengan besarnya jumlah pungutan tersebut. Apalagi mereka mengaku tidak tahu-menahu dan selama ini tidak pernah dilibatkan dalam proyek swakelola tersebut.

“Saya curiga ini hanya alasan yang sengaja dibuat-buat pihak sekolah untuk melakukan pungutan. Mana mungkin proyek rehab sekolah rugi hingga Rp35 juta. Atau jangan-jangan uangnya ditilep panitia,” ujar salah seorang walimurid yang tidak mau disebutkan namanya, Kamis (04/04/2013).

Menurut dia, kalau pun proyek tersebut merugi semestinya yang bertanggung-jawab adalah panitianya, bukan dibebankan kepada para siswa. “Jangan giliran untung enak sendiri, giliran buntung lari,” ujarnya.

Orang tua murid lain yang juga enggan disebutkan namanya mengaku pungutan di SDN Cangkingan masih kerap dilakukan meski pemerintah telah memberikan bantuan operasional sekolah (BOS) Rp 580 ribu per siswa. “Tahun kami seluruh siswa juga dipungut Rp75.000 per siswa. Sementara tahun ini naik dua kali lipat dengan alasan menomboki proyek rehab sekolah yang merugi hingga puluhan juta rupiah,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala SDN Cangkingan 3, Ahmad Rifain membenarkan adanya pungutan siswa tersebut, namun dia berdalih pungutan tersebut atas persetujuan komite sekolah. (sumber)
Powered by Blogger.