Kang Yance Membangun Dengan Landasan Moral

Indramayu - Prioritas pembangunan merupakan kunci penting peningkatan kesejahteraan. Pilihan prioritas menjadi salah satu pilar bagi pemimpin untuk menentukan langkah. Bagi pemimpin yang memiliki cetak biru dalam menjalankan amanah. Prioritas akan ditentukan sejak awal.

Program-progam unggulan juga ditelurkan sejak awal. Bak janji, prioritas bagai nomor urut yang akan dikerjakan satu persatu selama memimpin. Program prioritas akan disampaikan sejak awal oleh calon pemimpin yang memiliki visi dalam membangun.

Program-program prioritas tentunya merupakan cetak biru yang menentukan langkah bagi pemimpin. Dalam konteks inilah, penulis ingin mengajak para pemilih di Jawa Barat. Untuk mampu mendalami calon kebijakan apa yang akan dilakukan ketika memimpin nanti.

Salah satu hal yang penting dalam era globalisasi dan moderninasi sekarang ini. Pembangunan yang dilandaskan pada moral dan akhlaq bagaikan jawaban kunci untuk mengatasi permasalahan degradasi moral.
Maka meletakkan pembangunan Jabar dalam kerangka moral dan peningkatan akhlaq berdasarkan basis keimanan yang diyakini adalah keniscayaan yang tak bisa ditawar kembali. Pembangun akhaq yang tercermin dari pendidikan dan pembentukan karakter anak bisa dikuliti dari sejauh mana visi misi ditawarkan.

Dalam konteks Jabar, hampir seluruh kandidat menempatkan kebijakan ini dalam kerangka tersendiri. Tapi yang membedakan, posisi Kang Yance yang pernah menjabat Bupati Indramayu dengan program INDRAMAYU REMAJA” yaitu Religius, Maju, Mandiri dan Sejahtera. Beliau memiliki pengalaman dalam praktek.  Apalagi kini, Kang Yance juga kembali mengusung ide besar Jabar MULIA; Maju, Unggul, Lestari, Inovatif dan Agamis.

Pengalaman dalam praktek akan jadi kunci penting bagaimana seorang pemimpin melangkah dan menerapkan. Sebuah cetak biru program yang sudah pernah ia lakukan, dan setidaknya memberikan bekas yang nampak dalam kehidupan di Indramayu.

Memang belum tentu ketika nanti dipercaya sebagai Gubernur, Kang Yance juga bisa menjalankan dengan benar, konsisten dan komitmen. Akan tetapi pengalaman yang telah lalu, dapat dijadikan referensi bagaimana seseorang bekerja dalam praktek. Bukan hanya bekerja dalam wacana dan diskusi.

Menggerakkan perubahan dalam tubuh birokrasi tentu berbeda dengan mendesak perubahan melalui gerakan-gerakan sosial. Ada banyak perbedaan, kendala, situasi yang didalamnya penuh intrik-intrik politik maupun keadaan yang tak menyenang.

Penulis juga tak kemudian, menganggap para calon lain diluar Kang Yance tidak bisa. Tetapi, jelas dalam konteks penerapan, pengalaman akan memberikan warna tersendiri dalam menjalankan kebijakan. Selain visi besar yang tertuang dalam gagasan-gagasan yang “njelimet”, pengalaman dalam mencari celah untuk penerapan juga sangat penting.

Nomor urut 2 kenyang pengalaman soal ini. Satu misal, membangun Indramayu REMAJA dengan menerapkan kebijakan pemakain jilbab bagi siswi putri serta mengaji sebelum memulai pelajaran. Ini merupakan hal yang membedakan diantara satu sama lain. Penerapan pembangunan moral dan akhlaq ala Kang Yance. (H. Damanik)
Powered by Blogger.