Pembangunan Pelabuhan, Masyarakat Indramayu Jangan Jadi Penonton



Indramayu - Kabupaten Indramayu dalam waktu dekat akan memiliki pelabuhan batubara, pasalnya nota kesepahaman pembangunan pelabuhan dimaksud sudah ditandatangani oleh Presiden Komisaris dan Pemegang Saham PT Kasepuhan Bulk Terminal (KBT) PRA Arief Natadingirat, SE dengan Bupati Indra-mayu Hj Anna Sophanah yang dipusatkan di Ruang Ki Tinggil pemkab setempat, Senin (27/2).

Dalam paparannya Bupati Indramayu Hj Anna Sophanah mengatakan kesepahaman ini akan kembali ditegaskan dalam surat perjanjian yang lebih riil. Nota kesepahaman ini merupakan upaya untuk tetap memperjuangkan hak-hak masyarakat Indramayu sebagai daerah yang ditempati dari proyek ini. “Kami tidak ingin masyarakat Indramayu hanya menjadi penonton, pembangunan pelabuhan ini harus benar-benar bisa dinikmati dan berdampak positif bagi masyarakat Indramayu,” tegas istri Kang Yance ini.

Disebutkan, rencana pembangunan pelabuhan itu lokasinya di tiga desa di wilayah Kecamatan Patrol yakni Desa Sukahaji, Bugel, dan Desa Patrol Lor dan menggunakan lahan seluas sekira 500 hektar.

Nota Kesepahaman antara PT KBT dengan Pemkab Indramayu ini meliputi ruang lingkup pembangunan peningkatan dan pemeliharaan infrastruktur, kemudian intensifikasi dan ekstensifikasi retribusi dan pa-jak daerah, pemberdayaan petani dan nelayan, ketenagakerjaan, perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.

Ruang lingkup lain yang menjadi kesepahaman yaitu advokasi hukum, peran serta BUMD dan pengusaha daerah, penyelarasan dan pelaksanaan program CSR, relokasi permukiman, kerjasama dalam penyelesaian perizinan daerah, dan peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan masyarakat.

Sementara itu, PRA Arief Natadingrat menyebutkan, rencana pembangunan pelabuhan tersebut merupakan wujud nyata dari Kasultanan Kasepuhan Cirebon dalam mendukung program-program pem-bangunan pemerintah dan masyarakat Indramayu. “Pelabuhan ini diproyeksikan sebagai sentral sistem logistik dan distribusi nasional, khususnya Pulau Jawa dari dan keluar Pulau Jawa untuk kebutuhan energi barang dan industri termasuk stabilitas kebutuhan pangan yang berbentuk curah basah dan kering,” papar Sultan Sepuh XIV Keraton Kasepuhan Cirebon ini.

Dikatakan Sultan, pelabuhan ini dirancang untuk mengurangi beban sarana infrastruktur darat terutama jalan raya dan juga mengurangi cost keekonomian dan waktu tempuh sampai di tujuan dengan disinergikannya sistem perkeretaapian yang sudah memiliki sarana transportasi yang handal dan terkoneksi hampir ke seluruh kota-kota di Pulau Jawa. Untuk mendukung pelabuhan ini akan segera dibangun jalan dan stasiun kereta api dari Patrol ke Haurgeulis. (sumber)
Powered by Blogger.