Pemprov Jabar Kucurkan 10M Untuk Pulau Biawak
Rencana pemberian bantuan itu terungkap ketika tim dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang terdiri dari Dinas Budaya dan Pariwisata serta DPRD melakukan survai dan peninjauan langsung terhadap keberadaan Pulau Biawak pada Senin awal pekan ini.
Pulau dengan luas daratan sekitar 120 hektar ini merupakan Kawasan Konservasi Laut Daerah (KKLD) Kabupaten Indramayu. Dan dibagi kedalam 3 zona yakni zona inti yaitu sebagai zona perlindungan mutlak, zona ini diperlukan untuk kepentingan perlindungan kawasan (melindungi habitat dan populasi biota laut dan pesisir). Pada blok ini tidak diperkenankan adanya pengembangan fisik kecuali dalam rangka pengamanan kawasan.
Kemudian zona penyangga, merupakan zona pemanfaatan terbatas untuk kegiatan wisata minat khusus (semi intensif /terbatas). Kegiatan antara lain; wisata bahari, wana wisata, wisata alam laut (diving, snorkling, memancing) pemanfaatan pada zona ini adalah semi intensif dan multiguna. Dan terakhir adalah zona budidaya terbatas yakni zona pemanfaatan untuk kegiatan budidaya laut (marine culture) dan penangkaran jenis-jenis biota laut langka dan jenis-jenis ikan hias. Dalam upaya untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat pesisir.
Menurut beberapa orang tim, Pulau Biawak jika dikembangkan dengan maksimal bisa menjadi lokasi wisata yang bisa diandalkan di Jawa Barat. Apalagi saat ini sarana dasarnya sudah tersedia seperti penginapan, tempat bersandar, dan sarana lainnya. Selain itu juga Pulau Biawak ini memiliki ekosotisme tersendiri karena terdapat makam keramat, sumur tawar, mercuar, dan sungai yang terletak ditengah pulau.
Sementara itu Sekretaris Dinas Pemuda Olahraga Budaya dan Pariwisata Kabupaten Indramayu Drs. Trisna Hendarin mengatakan, rencananya bantuan itu akan digunakan untuk pengembangan sarana dan prasarana pulau sebesar 6 miliar, sedangkan 4 miliar untuk pengadaan kapal boat cepat dan pembuatan dermaga. “Agar pengembangan pariwisata ini bisa maksimal, rencananya dermaga bisa dibuat di Pantai Tirtamaya agar sekalian terintegrasi dengan objek wisata lainnya.” Kata Trisna.
Post a Comment