Pembangunan 155 Gedung Perpustakaan Terbengkalai



Indramayu - Proyek pembangunan 155 gedung perpustakaan sekolah di Kabupaten Indramayu yang menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2010 banyak yang terbengkalai.

Di sejumlah sekolah dasar, gedung perpustakaan hingga kini belum selesai dibangun. Ratarata pengerjaan bangunan itu baru rampung sekitar 60%. Salah satu contoh pembangunan gedung perpustakaan di Sekolah Dasar (SD) Karangmalang I,Desa Karangmalang, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu.

Sejak awal Agustus lalu hingga kini pengerjaan gedung itu belum juga rampung.Atap serta plafon perpustakaan belumterlihat. Selain itu,keramik lantai serta pengecatan juga belum dilakukan. Ketua Komite SD Karangmalang I Agus Mulyani mengaku, prihatin dengan kondisi gedung perpustakaan yang tidak juga selesai tersebut.

“Kami tidak tahu apakah pembangunan akan terus dilanjutkan atau tidak.Komite sekolah juga tidak pernah diberi tahu,kontraktor mana yang mengerjakan pembangunan gedung perpustakaan di sekolah,”katanya. Sementara itu, Kepala Sekolah SD Karangmalang I Sutarya mengatakan,telah berkoordinasi dengan komite sekolah untuk menyikapi penyelesaian pengerjaan gedung perpustakaan yang terbengkalai tersebut.

“Kami juga sedang merumuskan apakah pembangunan gedung perpustakaan akan dilanjutkan dengan dana swadaya dari orang tua siswa atau menunggu bantuan dari APBN tahun depan,”ujarnya. Selain gedung perpustakaan milik SD Karangmalang I,sejumlah gedung perpustakaan lain seperti di SD Rancasari I, Kecamatan Bangodua dan SD Krimun,Kecamatan Losarang juga kondisinya mengalami kondisi yang sama.

Kepala Bidang Pendidikan Dasar,Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu Muhamad Akil mengatakan, di Kabupaten Indramayu pembangunan gedung perpustakaan dilakukan di 155 sekolah. Menurut dia,masing-masing sekolah mendapatkan alokasi dana sebesar Rp72 juta untuk pengerjaan gedung perpustakaan. Menyinggung mengenai terbengkalainya sejumlah gedung perpustakaan, Akil mengaku, hal itu karena anggaran pembangunan yang dinilai cukup minim.

“Anggaran pembangunan cukup minim.Jadi,pembangunan di sejumlah lokasi menjadi tidak maksimal dilakukan kontraktor,”ungkap dia. Sementara itu, anggota Komisi D DPRD Kabupaten Indramayu Harris Solichin mengungkapkan, terbengkalainya pembangunan gedung perpustakaan sekolah dasar di sejumlah lokasi perlu dipertanyakan. Sebab,kata dia,pembangunan gedung perpustakaan telah disesuaikan melalui rencana anggaran pembangunan.

“Jadi, kalau alasannya karena anggaran yang minim, kami anggap tidak masuk akal. Karena pembangunan gedung perpustakaan telah dihitung sesuai dengan rencana anggaran pembangunan,”tegas dia. Komisi D DPRD Kabupaten Indramayu meminta kepada Dinas pendidikan Kabupaten Indramayu untuk menindak tegas kontraktor yang gagal melaksanakan pembangunan gedung perpustakaan. (SI)
Powered by Blogger.