Rumah Juragan Beras Widasari Disatroni Perampok Bersenjata Api
Indramayu - Rumah Maeni (50) salah satu juragan beras di Desa Widasari Kecamatan Widasari Kabupaten Indramayu disatroni kawanan perampok bersenjata, Selasa (17/5/2011).
Kawanan perampok bersenjata yang datang menggunakan mobil Toyota Kijang Inova ini langsung masuk saat kondisi rumah tengah sepi. Salah seorang perampok lantas menodongkan pistol kepada korban.
Maeni pun tak berani melawan lantaran kawanan perampok ini mengancam akan melakukan tindakan kekerasan jika korban melawan. Korban kemudian diikat dan dibawa ke salah satu kamar.
Usai membekap korban, perampok langsung melancarkan aksinya, menggasak barang-barang berharga berharga dan uang tunai yang ada di rumah korban. Mereka berhasil membawa kabur uang tunai Rp17 juta serta puluhan gram emas.
Setelah melakukan aksinya di rumah, mereka bergegas menuju ke kantor pabrik beras yang lokasinya berada di depan rumah korban. Di tempat ini, perampok berhasil membawa uang tunai Rp3 juta setelah menyekap Taufik (25), anak kandung Maeni.
Taufik tidak dapat melawan karena pelaku menodongkan senpi dan mengancam akan melukai korban. Setelah menjalankan aksinya,perampok meninggalkan rumah korban.
Selang beberapa jam, korban berhasil melepaskan tali pengikat di tangan korban dan langsung berteriak minta tolong. Tetangga korban pun langsung mendekati rumah Maeni.
Korban lantas melaporkan aksi perampokan itu kepada pihak kepolisian. “Saya kaget saat di depan rumah sudah ada beberapa orang yang membawa senjata," katanya. Ia mengaku hanya diam, karena khawatir pelaku akan berbuat nekat jika ia melawan.
Kasat Reskrim Polres Indramayu, AKP Rohadimenjelaskan, pelaku diduga berjumlah lebih dari tiga orang. "Pelaku datang secara berkelompok ke rumah korban dan menggasak sejumlah barang berharga," katanya.
Polisi juga masih mendalami kasus ini dan meminta keterangan sejumlah saksi mata. Kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. (Okz)
Kawanan perampok bersenjata yang datang menggunakan mobil Toyota Kijang Inova ini langsung masuk saat kondisi rumah tengah sepi. Salah seorang perampok lantas menodongkan pistol kepada korban.
Maeni pun tak berani melawan lantaran kawanan perampok ini mengancam akan melakukan tindakan kekerasan jika korban melawan. Korban kemudian diikat dan dibawa ke salah satu kamar.
Usai membekap korban, perampok langsung melancarkan aksinya, menggasak barang-barang berharga berharga dan uang tunai yang ada di rumah korban. Mereka berhasil membawa kabur uang tunai Rp17 juta serta puluhan gram emas.
Setelah melakukan aksinya di rumah, mereka bergegas menuju ke kantor pabrik beras yang lokasinya berada di depan rumah korban. Di tempat ini, perampok berhasil membawa uang tunai Rp3 juta setelah menyekap Taufik (25), anak kandung Maeni.
Taufik tidak dapat melawan karena pelaku menodongkan senpi dan mengancam akan melukai korban. Setelah menjalankan aksinya,perampok meninggalkan rumah korban.
Selang beberapa jam, korban berhasil melepaskan tali pengikat di tangan korban dan langsung berteriak minta tolong. Tetangga korban pun langsung mendekati rumah Maeni.
Korban lantas melaporkan aksi perampokan itu kepada pihak kepolisian. “Saya kaget saat di depan rumah sudah ada beberapa orang yang membawa senjata," katanya. Ia mengaku hanya diam, karena khawatir pelaku akan berbuat nekat jika ia melawan.
Kasat Reskrim Polres Indramayu, AKP Rohadimenjelaskan, pelaku diduga berjumlah lebih dari tiga orang. "Pelaku datang secara berkelompok ke rumah korban dan menggasak sejumlah barang berharga," katanya.
Polisi juga masih mendalami kasus ini dan meminta keterangan sejumlah saksi mata. Kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. (Okz)
Post a Comment