Pentaskan Kelana Gandrung, Aerly Lanjutkan Mimi Rasinah



Jawa Barat - Jum'at (8/10) pagi, karyawan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jabar mendapat suguhan yang langka. Hari itu, cucu dari sang maestro tari topeng, Aerly Rasinah menampilkan karya almarhumah Mimi Rasinah, yakni topeng "Kelana Gandrung" di pakalangan Kantor Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jabar.

Tari topeng Kelana ini merupakan tarian yang banyak membawa Mimi Rasinah keliling dunia. Tidak hanya itu, Mimi Rasinah pun berkeliling dunia dengan topeng "Panji Anom", yang merupakan topeng kesayangannya. Sebagai cucu dari maestro tari topeng, Earli Rasinah mampu menguasai ilmu tari topeng sang maestro, dan menampilkan kebolehannya di hadapan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jabar, Herdiwan dan sejumlah tamu undangan lainnya.

Tari topeng Kelana Gandrung menggambarkan kegelisahan Rahwana, karena cintanya ditolak Dewi Shinta. Akhirnya, Rahwana ngamuk dan merusak apa pun yang ada dihadapannya dan membunuh siapa saja. Gambaran keangkaramurkaan Rahwana ditampakan dalam warna topeng yang merah menyala. Namun dalam tarian ini, apa yang dilakukan hanya digambarkan melalui tarian yang sangat memikat hati, bukan suatu keangkaramurkaan Rahwana.

Tentunya sangat setuju, jika kemunculan Early Rasinah ibarat buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Mungkin pepatah tersebut ada benarnya. Kini telah terjadi regenerasi dari seorang Mimi Rasinah, maestro topeng asal Indramayu. Keterampilan mengolah gerak sehingga menampilkan tarian yang eksotik telah mengalir ke keturunannya. Mulai dari anak hingga cucunya yang berusia sekitar lima tahun. Ini dibuktikan dalam geladi resik tim kesenian Jawa Barat.

Namun sayang, sang maestro topeng itu kini telah tiada. Mimi tidak bisa menyaksikan kebolehan cucunya menari. Sekalipun hanya diiringi dengan kaset, penampilan Early Rasinah tidak ubahnya seperti penampilan sang maestro.

Pementasan tarian topeng Kelana Gandrung ini merupakan geladi resik tim kesenian Jawa Barat yang akan mentas pada West Java Nite di ajang Tourism Indonesia Market Expo (TIME) di Hotel Holiday Resort, Lombok, Nusa Tenggara Barat, 12-14 Oktober 2010. Tim kesenian Jabar pun akan menampilkan pula seni sisingaan, tari merak, tari jaipongan ("Kembang Tanjung"), angklung Daeng Udjo, serta Acil Bimbo.

Ajang ini merupakan even tahunan market pariwisata Indonesia yang diikuti 350 seller dan buyer dari dalam dan luar negeri, seperti Malaysia, Singapura, Jepang, Korea, Thailand, Vietnam, dan Australia. Tentunya ajang TIME dijadikan sebagai wahana bagi Jabar untuk menggaet wisatawan domestik dan mancanegara ke Jawa Barat. (GM)
Powered by Blogger.