Musim Hujan, Nelayan Indramayu Dominan Tangkap Cumi-Cumi



Indramayu- Cumi-cumi mendominasi hasil tangkapan nelayan tradisional di Indramayu, Jawa Barat, pada saat musim hujan selain rebon udang kecil bahan utama pembuatan terasi.

Dedi Aryanto, Manajer Tempat Pelelangan Ikan Glayem Indramayu, mengungkapkan hasil tangkapan nelayan yang mendaratkan ikan di TPI Glayem didominasi oleh cumi-cumi dan udang kecil bahan utama pembuatan terasi.

Musim penghujan di perairan utara Indramayu membuat keberadaan cumi-cumi dan rebon cukup melimpah dibandingkan dengan ikan laut lain, seperti tongkol, kakap putih, tenggiri, kerapu. Namun, jika musim kemarau tiba produksi cumi-cumi tersebut menurun.

Menurut dia, harga cumi-cumi dan udang kecil cukup stabil saat ini dijual sekitar Rp22.000 per kg dari nelayan, sedangkan udang kecil bervariasi tergantung kualitasnya, diperkirakan kurang dari Rp12.000 per kg.

Dedi menjelaskan permintaan kedua hasil tangkapan nelayan tersebut tinggi. "Permintaan cumi-cumi dan udang kecil cukup tinggi karena sangat diminati oleh konsumen baik di Indramayu maupun untuk keluar kota, sehingga harganya bertahan," katanya.

Maryanto, salah seorang nelayan Indramayu, menuturkan hasil tangkapan nelayan pada musim hujan biasanya didominasi oleh cumi-cumi dan udang kecil.

"Biasanya satu hari tidak kurang dari 100 kilogram cumi-cumi hasil tangkapannya didaratkan di Tempat Pelelangan Ikan Glayem, sedangkan untuk rebon paling sekitar 25 kg," katanya.

Dia menambahkan udang kecil rebon dimanfaatkan oleh nelayan setempat sebagai bahan utama terasi karena permintaan terasi tersebut cukup tinggi baik untuk di daerah Indramayu juga dipasok keluar kota seperti Bandung, Sumedang, Cianjur, Jakarta. (BI)
Powered by Blogger.