Tanaman Padi Diserang Wereng, Petani Indramayu Gagal Berlebaran



Indramayu - Ratusan petani yang menanam padi pada MT (Musim Tanam) gadu di Kecamatan Losarang, Indramayu terancam gagal membeli perlengkapan Lebaran, gara-gara tanaman padi mereka diamuk hama wereng coklat, sehingga gagal panen.

Tanaman padi yang paling parah diamuk wereng coklat, kata Taman, 38 petani di Kecamatan Losarang, menimpa tanaman padi petani di Desa Ranjeng, Pegagan, Muntur dan Rajaiyang. Serangan wereng coklat menurunkan pendapatan petani lebih dari separuhnya.

Jika 1 Hektar tanaman padi petani menghasilkan 4 ton padi seharga Rp16 juta, maka jumlah kehilangan pendapatan petani yang terserang wereng coklat itu mencapai Rp8 juta.

Ny. Carsiti, 35 petani di Desa Ranjeng mengemukakan, petani kesulitan mengatasi serangan wereng coklat karena harga racun wereng coklat cukup mahal.

“Satu botol racun wereng coklat, sebesar ibu jari, harganya Rp120 ribu,” ujar Wasja, 52. Karena harga racun itu mahal, banyak petani kecil tak mampu membeli racun. Sehingga serangan wereng coklat sulit diatasi.

Tanaman padi yang terkena wereng coklat, sama sekali tak berbuah. “Ciri-ciri tanaman padi yang terkena wereng coklat, daun padinya kering seperti terbakar dan gabahnya hampa alias tak berisi,” ujarnya.

Wasja, 52, mengemukakan, amukan wereng coklat menjadikan pendapatan petani turun drastis. Menghadapi lebaran yang makiin dekat, petani kesulitan membeli kebutuhan lebaran. “Jangankan beli baju atau membuat kueh lebaran, untuk mengembalikan modal tanam padi dari hasil hutang saja sulit,” ujarnya. (sumber)

Powered by Blogger.