15 Hektare Sawah di Cikedung Terancam Gagal Panen



Indramayu - Padi milik petani Desa Cikedung Lor Kecamatan Cikedung Kabupaten Indramayu, Jawa Barat terancama gagal panen akibat serangan hama wereng dua hari lalu.

Sekretaris Desa Cikedung Lor , Johar Ma’nun kepada wartawan di Indramayu,Senin, mengatakan kurang dari 15 hektare lahan sawah milik petani setempat terancam gagal panen akibat serangan hama wereng yang begitu cepat telah merusak tanaman padi siap panen.

Akibatnya, terpaksa mereka melakukan panen dini untuk menghindari serangan hama wereng lebih lanjut.

“Serangan hama wereng terhadap tanaman padi pada musim tanam gadu (kedua) di sejumlah wilayah di Kabupaten Indramayu semakin meluas. Akibatnya, para petani didesanya merasa resah, padahal menunggu panen hanya beberapa pekan lagi,”ujar Johar Ma’nun .

Dikatakannya, cara-cara mengatasi serangan hama wereng masih belum dikuasai oleh petani yang salah satu di antaranya memanen secara dini.

Namun hasilnya sangat mengecewakan karena jika biasanya dari satu hektare sawah diperoleh tujuh ton gabah kering, maka saat ini jika dipanen satu ton saja sudah beruntung .

“Petani yang rajin menyemprotkan obat antiwereng dalam waktu tiga hari sekali maka lahan mereka terhindar hama wereng . Namun petani dengan modal tanam pas-pasan,terasa berat untuk melakukannya,” ujarnya.

Hal serupa juga dikemukakan seorang petani lainnya ,Jarkasih (50), saat para wartawan menemui petani di Desa Cikedung Lor Kecamatan Cikedung Indramayu.

Jarkasih mengatakan petani bermodal besar dapat melakukan pencegahan serangan hama wereng namun sebaliknya dirinya terpaksa membiarkan tanaman padi menunggu panen tiba secara alami .

“Perawatan tanaman padi yang kurang memadai mengakibatkan hama wereng cepat menyerang. Namun Bila petani ulet dan memiliki modal yang cukup padi selamat dari hama yang mengakibatkan gagal panen,”ujarnya.

“Serangan hama wereng yang terjadi kali ini benar-benar membuat para petani kehilangan harapan,karena dalam waktu cukup singkat padi yang telah dipelihara dalam waktu kurang dari tiga bulan lumpuh layu,” kata Asnawi.

Jarkasih menambahkan,akibat serangan wereng yang makin meluas, maka areal tanaman yang terserang bisa penurunan produksi mencapai lebih dari 50 persen. Hasil panen yang dalam kondisi normal bisa mencapai kurang dari enam ton per hektare , namun serangan wereng mengakibatan petani hanya mampu membawa pulang hasil panen kurang dari dua ton.

Menurut dia, saat ini yang cukup dicemaskan para petani bukan cuma wereng batang cokelat (WBC) tetapi juga wereng batang hijau (WBH). Sebab bila terserang wereng jenis WBH, maka langsung tak kurang dari satu pekan serangan tersebut langsung meluas dan merata hingga bulir-bulir padi tak sampai terisi dan yang dipanen kebanyakan padi hampa.

Para petani di wilayah pantai utara Indramayu berharap Dinas Pertanian dan Peternakan secepatnya turun tangan untuk mengatasi serangan hama tersebut, supaya musim tanam berikutnya selamat dari ancaman serangan hama wereng.

Powered by Blogger.