Garam Rebus Indramayu Rambah Pasar Nasional
"Mudah saja cara pembuatan garam rebus ini. Caranya, dari satu kuintal garam 'krosok' setelah dilakukan pengolahan dengan cara direbus sebanyak empat kali akan menghasilkan sekira delapan puluh kilogram garam halus yang non yodium. Waktu merebusnya juga hanya tiga jam," kata Taman (32) salah satu anggota kelompok petani garam kepada "PRLM" Senin (7/6), saat dilakukan launching garam rebus oleh Bupati Indramayu H. Irianto MS. Syafdiuddin.
Menurutnya, perebusan garam ini tidak melihat cuaca. Meski kondisi hujan atau terik tetap berlangsung. Karena proses perebusan garam yang semula dari garam krosok menjadi garam halus dilakukan di dalam rumah. Berbeda dengan pembuatan garam secara alami.
"Sangat berbeda pembuatannya dengan proses pembuatan garam alami. Kalau proses garam rebus tidak mengenal iklim. Namun pembuatan garam alami harus hamparan tengah diteriknya matahari dan kalau hujan akan lama menjadi garamnya, " tuturnya.
Ia mengatakan, dari hasil pengolahan dan perebusan garam ini ternyata banyak peminatnya. Rata-rata mereka menjual dalam satu kuintal garam rebus halus kepada pemesannya sebesar Rp 120 ribu. Sementara itu, sejumlah petani garam rebus lainnya mengharapkan kepada pemerintah untuk membantu pemasaran produksi garam rebus tersebut.
"Dari tujuh kelompok petani garam di sini rata-rata mereka melakukan perebusan garam dalam sehari bisa mencapai delapan kuintal. Lumayan juga hasil penjualannya untuk memenuhi kebutuhan ekonomi mereka," jelas petani garam yang lain.
Post a Comment