Keluarga Tuntut Pemulangan Jenazah Raisem



Indramayu - Keluarga buruh migran, menuntut Departemen Luar Negeri memfasilitasi pemulangan jenazah Raisem Binti Wardi, BMI asal Indramayu yang meninggal di Dubai.

Ali Mustadi, saudara Raisem mengatakan, pihak keluarga mendapat kabar kematian tersebut melalui teman Raisem di Dubai. Keluarga kemudian memastikan kabar tersebut ke Deplu.

“Katanya almarhumah terkena HIV/AIDS. Kami minta agar Raisem dibawa pulang ke Indonesia. Tapi 3 Oktober lalu jenazah Raisem dimakamkan di Dubai, tanpa sepengetahuan keluarga,” ujar Ali Mustadi, ketika berunjuk rasa di kantor Deplu, Selasa (1/12).

Menurut Ali, keluarga sempat meminta kejelasan nasib Raisem ke Departemen Luar Negeri. Mereka memberikan alamat dan nomor telepon kepada petugas Deplu bernama Seno.

Namun setelah ditunggu sekian lama, Deplu tidak memberikan kabar soal kejelasan nasib Raisem. “Kenapa tidak diberitahukan, padahal kami datang sebelum pemakaman itu,” ujar Ali.

Teguh Wardoyo, Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia, Deplu, mengaku sudah berkoordinasi dengan keluarga terkait pemulangan Raisem. Namun pemerintah Uni Emirat Arab memutuskan segera memakamkan jenazah. “Kami tidak bisa berbuat tanpa surat dari ahli waris,” kata Teguh.

Menurut dokumen Departemen Luar Negeri, Raisem meninggal 12 Juli 2009, karena tuberculosis (TBC) dan penyakit menular lainnya. Pada 1 Oktober 2009, jenazah Raisem diserahkan ke Dinas Pemakaman Kota Dubai untuk dimakamkan dengan alasan membahayakan kesehatan umum. (VHR)
Powered by Blogger.