Pemilik Kios Saprotan Ngeluh, Pupuk Belum Laku



Indramayu - Sejumlah pemilik kios Saprotan (Sarana Produksi Pertanian) di Indramayu kini mengeluh. Pasalnya, menjelang MT (Musim Tanam) padi Tahun 2009/2010, urea maupun beberapa jenis pupuk lain yang biasanya sudah laku terjual, sekarang masih numpuk di gudang.

Akibatnya, kata H. Ali, 54, seorang pemilik kios Saprotan di Indramayu, tingkat perputaran modal pemilik kios Saprotan lamban bahkan berkurang. Ujung-ujungnya dikhawatirkan mengurangi pendapatan, karena modal pembelian pupuk, petisida, dsb itu umumnya beraal dari pinjaman. “Untuk MT 2009/2010 ini perputaran modal kami kurang begitu lancar. Sehingga , akan mengurangi pendapatan kita,” katanya.

Disebutkan Ali, seperti biasa sebelum musim pengolahan tanah dimulai, sekitar Oktober, pemilik kios Saprotan sudah bersiap-siap menebus surat D.O (Delivery Order) pembelian berbagai jenis pupuk ke agen, melalui pembelian kontan.

Seharusnya, berbagai jenis pupuk maupun pestisida yang sudah dibeli itu cepat diserap atau laku terjual ke petani. Kenyataannya, hingga akhir bulan November 2009 ini, petani belum tergerak hatinya membeli pupuk urea, phonska, SP-36, ZA, dan pupuk majemuk lainnya bahkan pestisida pun belum dibeli petani.

Hal tersebut katanya menjadikan tingkat perputaran modal para pemilik kios kurang lancar. Dampaknya, mengurangi pendapatan pemilik kios Saprotan.

Seorang petani di Kecamatan Cikedung, Samsuri, 48, mengemukakan belum ramainya petani membeli pupuk, pestisida maupun insektisida disebabkan karena masa tanam padi tahun ini mundur beberapa waktu dari jadwal yang sudah ditetapkan.

Semestinya pada bulan Oktober 2009, petani sudah menanam padi. Tapi tahun sekarang, kemungkinan tanam padinya mundur antara 1 hingga 45 hari. Tepatnya mulai awal bulan Desember 2009 hingga pertengahan Desember 2009. (PK)
Powered by Blogger.