Palang Merah Belanda Evaluasi Indramayu



Indramayu - Program pertukaran relawan yang melibatkan Palang Merah Belanda (NLRC) dan Palang Merah Indonesia (PMI) selama berjalan 4 tahun, dievaluasi, dan hasilnya adalah belum maksimal. Namun demikan, Pemerintah Kabupaten Indramayu kemudian PMI dan relawan memiliki komitmen untuk meneruskan program dan memiliki program kerja yang inovatif. Setidaknya itulah hasil evaluasi yang dilakukan selama 3 hari di Kabupaten Indramayu mulai Sabtu-Senin.

Menurut Ketua PMI Cabang Indramayu Drs. H. Daddy Tarsatiady mengatakan, belum maksimalnya program kerja dalam hal peningkatan kapasitas organisasi palang merah ini dikarenakan masih mengalami masalah yakni perbedaaan budaya yang sangat menonjol antara Belanda dan Indonesia. Kemudian yang juga menjadi kendala adalah program kerja yang sudah disusun mengalami perubahan dan kurangnya personil baik staf maupun relawan.

Sementara itu Susi konsultan independent yang mengevaluasi kegiatan menjelaskan, secara umum daerah yang melakukan kerjasama dengan Palang Merah Belanda yakni PMI Cabang Indramayu (jabar) dan Singkawang (kalbar) masih terbentur pada permasalahan klasik yakni birokrasi. Akan tetapi, setelah dirinya menghadap langsung ke Bupati Indramayu DR. H. Irianto M.S. Syafiuddin ada kabar baik bagi perkembangan PMI Cabang Indramayu, pasalnya bupati sangat peduli terhadap organisasi kemanusiaan tersebut.

Bupati Indramayu DR. H. Irianto M.S. Syafiuddin ketika menerima tim menjelaskan, PMI sebagai organisasi kemanusiaan yang keberadaannya sangat diharapkan oleh masyarakat Indramayu harus mendapatkan dukungan yang maksimal baik oleh eksekutif maupun legislative. Dan selama ini, dukungan itu sudah ditunjukan dan kedepan setelah adanya evaluasi dukungan yang diberikan akan semakin besar. (dens)
Powered by Blogger.