Masjid Dermayu dan 25 Makam Keramat

Indramayu - Meski masjid ini telah berganti nama menjadi Masjid Baiturrahmah, namun warga masih menyebutnya Masjid Dermayu. Dermayu berasal dari nama seorang pendekar wanita bernama Endang Darma, yang tidak ada tandingannya. Bahkan, ia mampu mengalahkan sejumlah pangeran yang berniat mempersuntingnya.

Gelar Endang Darma diberikan seorang petinggi daerah setempat, yaitu Rd. Bagus Wiralodra, seorang pejabat pemerintah Indramayu jaman doeloe. Endang Darma sendiri, menurut sejarah, diyakini sebagai nama seorang pejuang atau pahlawan yang melahirkan nama Indramayu. Pemberian nama masjid tersebut terjadi pada Jumat Kliwon tanggal 1 Muharam 934 Hijriah atau tahun 1449, bertepatan dengan 7 Oktober 1527.

Sejak tahun 1870, pusat Pemerintah Kabupaten Indramayu yang semula terletak di Desa Dermayu, pindah ke sebelah timur Cimanuk. Hingga saat ini Masjid Baiturrahmah tetap dikunjungi umat Islam. Pada Minggu (13/9), saat mengunjungi masjid ini, terlihat aktivitas warga setempat. Menjelang berbuka puasa, jemaah melakukan tadarus dengan membaca ayat-ayat suci Alquran. Seorang pemuda tampak mempersiapkan jamuan buka puasa yang merupakan pemberian warga setempat.

"Tradisi pada bulan penuh berkah ini telah kami lakukan sejak tahun-tahun sebelumnya. Para warga khususnya warga muslim memberikan tajil alakadarnya kepada kami. Tajil tersebut akan kami bagikan kembali kepada orang yang akan berbuka puasa di masjid ini, "kata Sadun (45), salah seorang pengelola Masjid Baiturrahmah.

Menurut Sadun, ia dipercaya sebagai pengelola masjid (kemit, red) meneruskan pekerjaan orangtuanya. Menurutnya, ayahnya, Sanusi menjadi kemit masjid itu sejak jadi penghulu di Desa Dermayu, Kec. Sindang. "Bapak saya kerja rangkap, selain menjadi kemit masjid, juga sebagai penghulu desa. Sejak bapak meninggal, sayalah yang menggantikannya," tuturnya.

25 makam keramat

Masjid Baiturrahmah telah beberapa kali dipugar. Orang yang beribadah di masjid ini bukan hanya dari Kab. Indramayu, tapi juga warga Kab. Cirebon, Subang, Majalengka, Jakarta, dan lain-lain.

Keunikan Masjid Baiturrahmah terletak pada 25 makam keramat yang mengelilinginya. Ke-25 makam ini merupakan makam hulu balang Pangeran Guru yang berasal dari Palembang.

Menurut Atung Iskandi (50), salah satu warga setempat, dahulu kala, nama Nyi. Endang Darma terkenal hingga ke setiap pelosok negeri. Bukan saja karena kecantikannya, Endang Darma pun terkenal akan budi pekerti yang luhur dan mempunyai kesaktian yang tidak ada tandingnya. Pangeran Guru yang melanglang buana ke daerah Dermayu, tertarik dan ingin mempersuntingnya. Namun, ia harus bersedia adu tanding dengan Endang Darma jika ingin memperistrinya. Dalam adu kesaktian tersebut, Pangeran Guru kalah dan kabur dari wilayah itu. Namun, beberepa hari kemudian, datang 25 anak buah Pangeran Guru yang marah karena gurunya dikalahkan Endang Darma.

Akhirnya, 25 punggawa itu menyerang Endang Darma. Seperti nasib gurunya, mereka kalah dan tewas di tangan Endang Darma. Mayat 25 anak buah Pangeran Guru itu lalu dikuburkan di sisi-sisi Masjid Baiturrahmah. "Konon pengunjung akan mendapat berkah jika manaburi ke-25 makam tersebut," kata Atung Iskandi. (Udi "GM)
Powered by Blogger.