Musim panca roba, Nelayan Indramayu tidak bisa melaut




INDRAMAYU - Dampak musim pancaroba, ratusan warga nelayan di Kecamatan Kandanghaur beberapa hari lalu hingga Selasa (9/6) mengeluh. Pasalnya penghasilan tak sebanding dengan beban operasional yang harus dikeluarkan, sehingga tak jarang harus menanggung rugi.

Berdasarkan keterangan salah seorang nelayan Kalimenir Desa Eretan Kulon, Kasmin (65) saat ditemui Selasa (9/6) di kediamannya mengatakan, sudah beberapa hari ini ratusan nelayan Eretan, batal melaut.

Mereka lebih memilih menambatkan perahunya di dermaga pangkalan sebagai dampak perubahan cuaca dari musim baratan ke musim angin timur atau disebut nelayan setempat, Pengturon.

Kata Kasmin, kegagalan melaut bukan saja dialami pada warga nelayan pemilik perahu jaring silir atau parahu besar, melainkan perahu berukuran kecil pun mengalami hal yang sama.

Bahkan ada satu dua orang memaksakan diri berangkat melaut, tapi penghasilannya tidak sebanding dengan biaya operasional seperti perbekalan bahan bakar minyak (BBM) maupun bekal kebutuhan makanan nelayan.

Dampak kerugian yang dialami bukan dari soal harga ikan, namun sulitnya mendapat hasil tangkapan. Belakangan ini harga ikan dari berbagai jenis cukup stabil, jelas Kasmin.

Kesulitan mendapatkan ikan, disebabkan pengaruh perubahan cuaca sehingga air laut menjadi keruh. Bahkan akibat dari perubahan cuaca tersebut kendati paling lama terjadi sampai tiga atau empat hari, membuat perahu besar maupun kecil yang berada di muara pangkalan tidak dapat keluar, lantaran air laut surut serta terjadi sedimentasi.

Kasmin yang selama hidupnya melakoni usaha menjadi nelayan berkisar 35 tahunan, 22 tahun di wilayah Pelabuhan Merak dan selebihnya di Eretan, sangat paham menyikapi perubahan cuaca.

Berdasarkan pengalaman yang sudah, jika di laut Indramayu mengalami surut, dipastikan di wilayah laut Merak mengalami pasang. Walaupun keadaan ini tidak terlalu lama, cukup berpengaruh pada ekonomi warga nelayan, katanya lagi.

Di lokasi yang sama, Darmun (50) menambahkan, keluhan warga nelayan yang disebabkan musim pancaroba yang dialami beberapa hari ini, masih dianggap sedang sebab imbas ke ekonomi tidak terlalu parah. Pengalaman yang paling buruk menurutnya pada saat musim baratan yang terjadi beberapa waktu lalu.

Pada saat itu para nelayan Eretan Kulon maupun Eretan Wetan sempat tidak melakukan aktivitas sehari-harinya antara dua sampai tiga bulanan.

Kalau sudah demikian, segala perabotan rumah tangga seperti televisi, tape recorder, sepeda maupun benda lainnya yang laku dijual, harus kami jual atau digadaikan, kenang Darmun.

Menyikapi perubahan cuaca tersebut, para nelayan berharap kejadian ini berlangsung lama agar mata pencaharian sebagai nelayan tetap menjadi andalan konvensionalnya.

Powered by Blogger.