Indramayu segera bangun Museum / Rumah Iptek




INDRAMAYU - Kabupaten Indramayu pada 2010 akan mempunyai rumah ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) yang representatif, bukan sekadar wacana. Walaupun belum terwujud wajah bangunannya, namun tonggak-tonggak besi sebagai embrio bakal terwujudnya gedung iptek yang bersatu dengan proyek wisata Bojongsari, akan menjadi kebanggaan.

Kepastian ini terlontar dari Kadis Pora Budpar Kab Indramayu H Apriyanto didampingi salah satu Kabidnya, E Trisna Handarin pada Selasa (26/5). Menurutnya, anggaran iptek dalam APBD tahun 2009 muncul angka sekitar Rp8 miliar, setelah sebelumnya pada tahun 2008 dianggarakan kira-kira Rp1,8 miliar.

Penyebutan gedung iptek, menurut Apriyanto, dirasa lebih pas karena akan merepresentasi perjalanan hasil karya, karsa, rasa, dan cipta manusia di sepanjang perjalanan sejarah bangsa khususnya Indramayu.

Jika dikata sebagai museum saja, hal ini tidak mencerminkan hasil budaya yang komprehensif, jelas mantan Kepala Bappeda. Ia memisalkan, gedung Sabuga (sarana budaya Ganesha) yang ada di Bandung, walaupun tidak menyebutkan rumah iptek, namun isinya lengkap termasuk di dalamnya ada museum. Sesuai keinginan Bupati Yance, pembangunan rumah iptek dan obyek wisata Bojongsari harus terwujud, tuturnya.

Dikatakan pula, rumah iptek akan menjadi agen informasi produk generasi pada zamannya sejak orde manapun baik dari tokoh agama, teknokrat, politikus, seniman, maupun lainnya. Bentuk informasi bisa saja peta, foto, keris, tombak, batik, wayang dan lain-lain.

Kami rasa banyak yang belum tahu bagaimana awal-muasal dibuatnya batik Paoman ataupun pertama kali sumur minyak Pertamina Balongan dieksplorasi dengan berbagai macam alatnya, bebernya lagi. Ia berharap jika rumah iptek ini terwujud dengan berbagai fasilitas ruangan herbarium, museum dan film empat dimensi, akan menyedot perhatian wisatawan domestik maupun asing.

Kereta wisata
Di tempat terpisah, Ketua DPRD Kab Indramayu, H Moh Hasyim Junaedi mengakui adanya keinginan Bupati Indramayu, H Irianto MS Syafiuddin (Yance) untuk mewujudkan rumah iptek. Hasyim menyebutnya bukan rumah iptek, namun bangunan yang berisi sarana perpustakaan, museum, seni dan keilmuan (sains).

Bahkan menurutnya bukan sebatas rumah iptek yang bakal dibangun di sekitar wisata Bojongsari, akan tetapi telah ada pembicaraan informal dengan Bupati tentang akan adanya kereta wisata dengan route perjalanan dari Bajongsari sampai pendopo. Pokoknya perluasan obyek wisata akan dimungkinkan terjadi. Itu semua tergantung anggaran, kata suami Hj Ipik Fikriyah.

Ide rumah iptek telah disuarakan sejak sekitar Juli 2005. Yance malah lebih memilih pembangunan museum untuk mengumpulkan benda-benda sejarah yang berkorelasi dengan babad Indramayu yang masih berserakan, termasuk benda pusaka Cakra yang bernilai magis berhasil ditemukan.

Anak cucu kita akan dapat melihat perjalanan sejarah Indramayu berikut para Bupati yang telah memimpin Indramayu ini, ungkap Yance menjelang pemilihan Bupati Indramayu 2005-2010 saat itu.

Powered by Blogger.