Air PDAM Keruh Jarang Ngocor




Pelayanan PDAM hingga Kini Masih Belum Optimal
Mayoritas pelanggan di wilayah Kecamatan Anjatan, Patrol dan Sukra, mengeluhkan masih buruknya pelayanan yang diberikan oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Darma Ayu Unit Pelayanan Anjatan. Air yang diterima konsumen kerap berwarna keruh bercampur lumpur. Parahnya lagi, distrubusi air sering tersendat alias ngocor tak tentu waktu.


SEJAK beroperasi pada Juni 2007 lalu, Kepala Unit PDAM Tirta Darma Ayu Anjatan Nurzaman BA mengakui, pelayanan yang diberikan kepada konsumen masih kurang dan terus dibenahi.
Hal tersebut disebabkan terbatasnya fasilitas pendukung yang dimiliki. Seperti, belum tersedianya saluran pembuangan lumpur dan genset. Kendati begitu, pihaknya tidak berhenti melakukan upaya perbaikan agar konsumen PDAM dapat terlayani dengan baik.
Menurutnya, kualitas air yang rendah disebabkan karena air baku yang diambil dari sungai Salamdarma memang sangat keruh karena sendimentasi lumpurnya teramat tinggi terutama jika terjadi hujan di hulu. Lantaran belum memiliki saluran pembuangan lumpur, saat diolah tidak semua lumpur bisa dihilangkan. Untuk menjernihkannya, setiap 200 meter kubik air dibutuhkan sebanyak 100 kilogram tawas dan 5 kilogram kaporit guna membasmi kuman.

“Padahal normalnya cukup diberi tawas 50 kilogram,” jelas Nurzaman kepada Radar, Kamis (30/4) di kantornya. Faktor lainnya, karena operasional distribusi air kepada pelanggan belum dilayani selama 24 jam penuh. Saat ini PDAM Unit Anjatan baru dapat mengoperasikan pompanisasi selama 12 jam.
Ketika pendistribusian terhenti, secara otomatis air mengendap di dalam jaringan pipa. “Sirkulasi air yang terhenti mempengaruhi kualitas air menjadi keruh. Apalagi kalau ada jaringan pipa yang bocor,” terangnya.
Untuk memenuhi pelayanan maksimal 24 jam, lanjut Nurzaman, paling tidak jumlah konsumen mencapai 5.000 pelanggan. Sementara sampai bulan April ini baru ada 1.297 pelanggan saja yang menikmati air PDAM. Pihaknya optimis jumlah pelanggan akan terus meningkat. Hanya saja perlu diperluas jaringan pipa air ke pelosok desa yang belum terjangkau.
“Pendaftar baru terus meningkat, dan itu sudah dilaporkan agar dipertimbangkan untuk memperluas jaringan,” katanya.
Kendala lain yang sering dikeluhkan konsumen adalah sering ngadatnya distribusi air ke rumah-rumah pelanggan. Terkadang hal ini disebabkan karena terjadinya pemadaman jaringan listrik. “Sedangkan PDAM sendiri belum memiliki mesin genset untuk memasok cadangan listrik,” ungkapnya. (kho)
Powered by Blogger.