Indramayu Rawan Kasus Trafiking

KRANGKENG – Tim Penggerak PKK Kabupaten Indramayu masih terus melakukan roadshow dalam rangka sosialisasi trafiking (perdagangan manusia). Hal ini dilakukan karena Kabupaten Indramayu memang rawan trafiking. Kali ini sosialisasi dilaksanakan di Kecamatan Krangkeng, tepatnya di Desa Purwajaya yang merupakan desa paling ujung atau berbatasan dengan Kabupaten Cirebon, Rabu (18/3).
Ketua TP PKK Kecamatan Krangkeng Ny Asniyah Darpadi mengatakan, kasus trafiking di wilayahnya memang nyaris tidak ada atau baru ada satu kasus yang menimpa warga Desa Purwajaya, baru-baru ini. Meskipun demikian langkah antisipasi atau pencegahan tetap harus dilakukan. Apalagi Purwajaya merupakan desa yang terletak di perbatasan dengan kabupaten Cirebon.
“Melalui penyuluhan atau sosialisasi trafiking ini diharapkan masyarakat akan lebih hati-hati terhadap ancaman trafiking. Apalagi Kabupaten Indramayu memang termasuk yang menjadi sasaran para traficker,” kata Asniyah.
Sosialisasi ini menghadirkan Ny Titi Supartini dan Ny Heryanto Koesman dari TP PKK Kabupaten Indramayu, serta salah seorang PJTKI asal Desa Dukuhjati Kecamatan Krangkeng, Lukman. Sementara peserta adalah perwakilan masyarakat, dari ibu-ibu rumah tangga maupun generasi muda. Para peserta terlebih dahulu disuguhi tayangan film kisah nyata dari para TKW yang menjadi korban trafiking. Ada yang nekat bunuh diri karena tak tahan disekap, ada yang tubuhnya disetrika, dan banyak lagi kisah lain yang sangat memilukan.
Titi mengingatkan kepada masyarakat agar mewaspadai terhadap kemungkinan adanya orang yang ingin melakukan praktik trafiking. Dikatakannya, apabila ada orang yang menjanjikan bisa mempekerjakan anak gadis dibawah umur dengan imbalan uang banyak sebagai persekot maka perlu untuk diwaspadai. Apalagi kalau pekerjaan yang dijanjikan juga belum jelas.
Titi juga mengajak mereka yang ingin berangkat keluar negeri untuk menjadi TKW agar melalui jalur yang resmi. Sebab kalau jalur resmi maka ketika di penampungan biasanya akan mendapatkan keterampilan atau training. Sementara kalau yang tidak resmi biasanya malah disekap.
Ia juga meminta kepada masyarakat atau para orangtua yang anaknya bekerja di luar negeri sebagai TKW, agar mengecek berapa sebenarnya gaji mereka. Kalau uang yang dikirimkan ternyata jauh lebih besar dari gaji sebenarnya maka perlu diwaspadai, jangan-jangan di luar negeri menjadi korban trafiking atau bahkan jadi PSK. (oet)
Powered by Blogger.