Bibit Hibrida Pioneer PP 1 Tingkatkan Hasil Produksi

KEDOKANBUNDER – Petani di Kecamatan Kedokanbunder mulai memasuki musim panen. Yang menarik, hasil poduksi petani di wilayah ini mengalami peningkatan cukup signifikan berkat penggunaan bibit padi hibrida Pioneer PP 1. Dengan menggunakan bibit ini produksi padi per hektare bisa mencapai 10,96 ton GKP (gabah kering panen).
Menurut penuturan Darma (50), petani asal Desa Kedokanbunder, dengan menggunakan Pioneer PP 1 ternyata mampu meningkatkan hasil produksi dibandingkan dengan menggunakan jenis lain. Selain hasil panen lebih banyak dan menguntungkan, rasa nasi juga pulen dan harum. Keunggulan lainnya dari Pioneer, anakan banyak dan produktif sehingga tanaman dan malai akan lebih banyak.
“Selain itu, tanaman juga tampak tegak, mampu memanfaatkan sinar matahari dengan sempurna, sehingga tumbuh sehat dan kokoh,” tandas Darma, usai panen bersama beberapa hari lalu.
Sementara menurut PPL setempat, Ajat dan Nunung, benih padi hibrida Pioneer merupakan produk dalam negeri berkualitas tinggi. Terbukti mampu meningkatkan hasil produksi yang tentunya sangat menguntungkan petani. “Terus terang saya sangat terkesan setelah melihat langsung hasil panen petani di Kedokanbunder ini,” tandas Ajat.
Selain Pioneer PP 1, satu lagi produk yang mampu meningkatkan hasil produksi adalah benih padi hibrida Maro. Padi Maro akan tumbuh sehat, tegak, dan menjamin peningkatan produksi padi. Pertumbuhan tanaman yang menggunakan Maro juga seragam sehingga panen bisa dilakukan serempak. Bahkan potensi hasil bisa mencapai 8,85 ton/hektar GKG (gabah kering giling).
“Padi hibrida Maro juga menghasilkan beras berkualitas baik, dan nasi yang pulen serta bergizi tinggi,” tandas Faisal Yulyanto, Contractor Sport Worker PT DuPont Indonesia, saat ikut menyaksikan panen bersama. (oet)
Powered by Blogger.