Warga Kuras Saluran Air

Antisipasi Banjir Saat Turun Hujan
ANJATAN
–Mengatasi bencana banjir, penduduk di Desa Anjatan Utara, Kecamatan Anjatan, Kamis (8/1) melaksanakan kerja bakti berupa pengurasan saluran air di lingkungan mereka.

Sejak pagi hingga siang hari, sedikitnya 280 warga bergotong-royong membersihkan selokan, parit maupun sungai yang mampet akibat tersumbat sampah.
Warga juga menebangi pohon-pohon yang dianggap menghalangi lajunya arus air serta membereskan tanggul-tanggul yang mengalami penyempitan. Mereka terbagi dalam empat kelompok. Masing-masing kelompok dikordinir beberapa pamong desa, ketua RT dan ketua RW. “Kegiatan ini rutin dilakukan setiap memasuki musim penghujan. Minimal satu tahun dua kali,” ujar Kuwu Desa Anjatan Utara Asmono kepada Radar di sela-sela kerja bakti.
Menurutnya, penyebab banjir di ilayah kerjanya dikarenakan terjadinya pendangkalan serta penyempitan saluran sehingga arus air menjadi tersendat. Terjadinya mampet, juga disebabkan terhalang oleh beberapa jembatan yang posisinya terlalu rendah dari permukaan air.
“Seperti jembatan Al Hidayah ini. Dibangun sejak 35 tahun lalu, sekarang ketinggiannya sudah samarata dengan permukaan air. Di bawah jembatan sering tersumbat sampah. Kalau hujan datang, air comberan limpas ke mana-mana. Pemukiman di sini menjadi terendam banjir,” ungkapnya.
Semula, kata Asmono, warga berinisiatif akan membongkar jembatan sepanjang 6 meter dan lebar 4 meter tersebut agar tidak selalu menjadi biang penyebab banjir. Namun, lantaran terkendala dana, niat itu urung dilakukan. “Apalagi ini jembatan kabupaten. Kalau dibongkar lalu tidak secepatnya diperbaiki, arus lalu lintas di sini menjadi terhambat. Jalan ini sangat vital bagi aktivitas warga dari berbagai daerah,” ujarnya sembari berharap agar pemerintah memperhatikan keluhan warga.
Di tempat terpisah, Camat Anjatan Drs H Sugeng Heryanto MSi melalui Kasi Trantib Anton Sanoto menjelaskan, kegiatan kerja bakti juga dilakukan di seluruh desa secara bertahap. Untuk pekan ini, tiga desa di sebelah utara yakni Desa Anjatan Utara, Anjatan dan Anjatan Baru melaksanakan aksi secara serentak.
Pekan selanjutnya, digilir desa-desa lain yang berada di wilayah tengah dan selatan. “Bukan hanya bertujuan mencegah banjir, tapi juga kebersihan lingkungan sehingga warga tidak terserang penyakit akibat comberan yang kotor,” terang Anton. (kho)
Powered by Blogger.