Suporter Sepak Bola Rusuh

Puluhan Orang Terluka, Rumah-rumah Dirusak Massa
KANDANGHAUR
– Pertandingan sepak bola antardesa pada Pekan Olahraga Kecamatan (Porcam) Kandanghaur, kemarin (9/1), diwarnai keributan. Terjadi bentrokan dan tawuran antara pendukung dua kesebelasan yang berlaga. Puluhan orang dilaporkan terluka dan berdarah-darah.

Tawuran hebat itu berawal dari lapangan sepak bola Semboja Desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur. Saat itu tengah berlaga pertandingan antara tim sepak bola Desa Karanganyar dan Desa Eretan Wetan. Pertandingan babak final kedua kesebelasan yang dimulai sejak pukul 15.30 sore itu dipadati sekitar 5000 penonton dari berbagai desa. Babak pertama, kedua tim bermain imbang 1-1.
Kericuhan mulai terjadi saat memasuki menit ke 10 babak kedua. Suporter kedua kesebelasan yang berada di sudut kanan gawang tim Desa Eretan Wetan, saling mencaci para pemain yang sedang bertanding. Entah siapa yang memulai terlebih dulu, tiba-tiba terjadi aksi dorong-dorongan dan berlanjut baku hantam antarpendukung. Perkelahian sempat berhenti setelah pihak keamanan serta panitia datang melerai.
Namun, aksi itu menyulut para penonton lainnya datang bergerombol ke satu titik yang sama yakni lokasi keributan. Khawatir perkelahian meluas, pertandingan akhirnya dihentikan. Penonton dibubarkan. “Terpaksa kita hentikan. Suasananya sudah terlihat panas,” ujar Ketua Panitia Warsa kepada Radar.
Bubar dari lapangan bola, kerumunan warga yang menuju tepi jalan pantura dikawal aparat keamanan agar tawuran tidak berlanjut. Upaya itu ternyata sia-sia. Aparat kepolisian, Satpol PP, panitia dan pamong desa tidak mampu mengendalikan gerombolan massa. Keributan kembali meledak dan bahkan bertambah brutal. Entah apa lagi yang jadi penyebabnya. Mereka saling terlibat tawuran dengan saling melempar batu, botol dan benda-benda keras lainnya.
Mereka juga saling kejar. Yang menakutkan, sebagian dari mereka tampak membawa benda tajam. Tawuran ini terjadi di sepanjang Jl Raya Eretan sehingga membuat ruas jalan itu macet. Pertempuran sengit justru terjadi di depan Markas Koramil Kandanghaur tepatnya di Jl Raya Desa Eretan Wetan samping gedung SMP/MA Misaya Mina Eretan.
Ratusan pendukung kesebelasan Desa Karanganyar yang berasal dari Desa Ilir, Parean Girang, dan Bulak yang hendak balik menggunakan mobil, terlibat tawuran jarak dekat. Tidak diketahui siapa menyerang siapa. Kuat dugaan mereka saling menyerang dengan sesamanya.
Menurut beberapa saksi mata, perkelahian itu berlangsung hampir setengah jam. Semula mereka hendak balik ke rumah dengan menghadang kendaraan bak terbuka. Lantaran saling mengolok-olok, imbasnya berlanjut dengan keributan. Pihak keamanan berupaya menghentikan perkelahian masal itu dengan melepaskan tembakan.
Tapi, tembakan peringatan tak digubris. Di lokasi itulah, banyak korban berjatuhan. Saat massa berlarian, terjadi aksi pengrusakan rumah-rumah warga, perkantoran yang berada di sepanjang jalan raya. “Kaca dan genting rumah, semuanya dirusak,” ujar Ahmad Raga (34) warga Desa Eretan yang rumahnya terkena sasaran amuk massa.
Bukan itu saja, beberapa warung dan toko menjadi sasaran penjarahan. “Sambil berlari mereka mengambil apa saja yang ada diwarung. Teh botol, rokok bahkan ada warung yang dirusak,” katanya. Lantaran marah, warga dan pemilik warung akhirnya terlibat dalam tawuran itu.
Belum diketahui secara persis berapa banyak jumlah korban dalam insiden sore itu. Informasinya masih simpang siur. “Kelompok saya banyak yang terluka. Kebanyakan di kepala karena disambit batu dan kayu. Puluhan orang,” ungkap Kadmana (38) warga Desa Ilir saat menjalani pengobatan di Puskesmas Kandanghaur. Kadmana menderita luka sobek pada pipi sebelah kiri sehingga harus mendapatlan tujuh jahitan.
Luka parah dialami Kaswan (22) warga Desa Ilir Blok Bloran I RT 22 RW 01. Kepalanya remuk akibat dihajar kayu dan batu. Belum diketahui siapa pelakunya. Beberapa kawannya mengatakan, korban saat itu sudah naik mobil angkutan umum menuju pulang. Saat dijalan, tiba-tiba ditarik oleh belasan orang dan langsung menghajarnya secara membabi buta.
Hingga berita ini ditulis tadi malam, Polres Indramayu mengirimkan pasukan Dalmas serta bantuan personil dari Polsek tetangga untuk berjaga-jaga di lokasi. Malam tadi mereka berkumpul di kantor Kecamatan Kandanghaur yang terletak di tepi jalan raya Desa Eretan Wetan. Rencananya, mereka akan menyisir desa-desa rawan konflik seperti Ilir, Bulak, dan Parean Girang untuk mengendalikan situasi.
Kendati demikian, penduduk di Blok Koramil yang berbatasan antara Desa Eretan Wetan dengan Desa Ilir mulai mengungsi. Mereka khawatir akan terjadi tawuran susulan. Pasalnya, kejadian serupa pernah terjadi pada tahun 2000. Saat itu, perang berkecamuk antara penduduk Desa Eretan Wetan vs Desa Ilir di perbatasan. “Kami takut kejadian lama terulang kembali,” ujar Muni (36) salah seorang warga. Mereka menghindari bahaya dengan memilih menginap sementara di rumah-rumah saudaranya yang berada di desa lain. (kho/alw)
Powered by Blogger.