SPBU Kehabisan Premium

INDRAMAYU- Berada di daerah kaya minyak bukan jaminan aman dari kelangkaan bahan bakar jenis premium. Hal itu kini dirasakan masyarakat Indramayu. Masyarakat dibuat panik gara-gara sejumlah SPBU (stasiun pengisian bahan bakar umum) kehabisan stok premium.

Pantauan koran ini, Minggu (4/1), SPBU yang terlihat kehabisan stok premium terdapat di Jl Sudirman Indramayu dan SPBU Singaraja. Sejak siang hari hingga sore, belum ada pengiriman premium dari Pertamina Unit Pemasaran III Balongan.
Menurut operator SPBU Jl Sudirman, Ahmad Syafi’i, telatnya pengiriman dari Pertamina karena adanya perubahan sistem administrasi cetak print order pada delivery order (DO). “Sebelumnya DO dilakukan secara manual, tapi mulai 1 Januari 2009 DO secara online. Mungkin karena perubahan ini pasokan premium ke SPBU sedikit terhambat dan mengakibatkan pengiriman stok premium menjadi terbatas,” ujar Syafi’i kepada Radar, kemarin.
Masih menurut Syafi’i, kelangkaan premium terjadi sejak Jumat (2/1). Pihaknya baru mendapatkan pengiriman pada dari Pertamina hari Sabtu (3/1) dengan jatah premium yang sudah dikurangi. Dari pemesanan 20 ribu liter, Syafi’i hanya dikirimi 16 ribu liter. Dengan jumlah yang sudah dibatasi, Minggu (4/1) sekitar pukul 10.30 stok premium pun habis.
“Saat ini (kemarin) pengiriman telat sehingga kami harus menutup SPBU. Sekarang kami hanya menunggu datangnya pengiriman,” tambahnya.
Masih pantauan koran ini di lapangan, puluhan warga yang mendatangi sejumlah SPBU untuk mengisi premium harus pulang dengan kekesalan.
Keadaan itu membuat pengguna kendaraan kecewa bahkan mengalami kerugian karena harus mencari premium ke tempat lain yang lebih jauh. Tak hanya itu, pedagang bensin eceran pun terpaksa tidak berjualan. Kalau pun ada bensin, mereka harus membelinya di luar Kota Indamayu.
Menurut Wawan Mulyadi (35), salahsatu warga Indramayu, kelangkaan premium membuat resah sebagian masyarakat.
“Yang saya dengar karena adanya pergantian sistem dari manual ke online dalam sistem pesanan ke Pertamina. Kan seharusnya hal itu bisa diantisipasi lebih dini sebelum diberlakukan sehingga tidak mengganggu pasokan premium untuk masyarakat,” ujarnya. (alw)
Powered by Blogger.