Ganti Rugi Harus Tepat Sasaran

Hari Ini Pertemuan Warga, Pertamina Minta Sesuai Aturan
INDRAMAYU
– Jika tidak ada halangan, Rabu (24/12) hari ini akan digelar dialog antara perwakilan petambak dan nelayan dengan Pertamina UP-VI Balongan, terkait persoalan ganti rugi bagi korban pencemaran crude oil yang sampai saat ini belum ada kejelasan.

Ketua Front Rakyat Menggugat (FRM) yang juga Ketua Forum Petani Tambak Indramayu (FPTI), H Nono Sudarsono SPd mengatakan, negosiasi langsung antara masyarakat dengan pihak Pertamina memang perlu dilakukan agar rakyat bisa tahu langsung berapa sebenarnya ganti rugi yang akan diberikan.
“Kami berharap Pertamina bisa cepat memberikan ganti rugi kepada masyarakat, sesuai dengan tingkat kerugian yang dialami,” tandas Nono, Selasa (23/12). Sementara Ketua Serikat Nelayan Tradisional (SNT), Kajidin, juga berharap kepada Pertamina agar mau memperhatikan nasib nelayan yang terkena dampak pencemaran. Untuk itulah ia menginginkan agar dialog antara warga dengan Pertamina bisa menghasilkan sesuatu yang memuaskan semua pihak.
Ketua Koalisi Masyarakat Pesisir Indramayu (Kompi), H Juhadi Muhammad mengatakan, pihaknya menghargai hasil kerja tim yang telah malakukan penghitungan maupun verifikasi di lapangan. Untuk itulah ia juga meminta kepada Pertamina agar dalam memberikan ganti rugi benar-benar akurat dan tepat sasaran. Hal ini sangat penting mengingat jumlah warga yang terkena dampak pencemaran cukup banyak, yaitu di 13 kecamatan.
“Dari 13 kecamatan tersebut, tentunya tingkat kerusakannya tidak sama. Sehingga kompensasi yang diberikanpun disesuaikan dengan tingkat kerusakan masing-masing,” tandas Juhadi.
Di tempat terpisah, Kahupmas Pertamina UP-VI Darijanto mengatakan bahwa Pertamina siap bertanggung jawab atas terjadinya pencamaran dan siap untuk memberikan ganti rugi. Hanya saja, menurutnya, proses pemberian ganti rugi tidak bisa dilakukan sekonyong-konyong namun harus dilaksanakan sesuai dengan aturan. (oet)
Powered by Blogger.