Cerita Sandiaga Uno Belajar Toleransi dari Sosok Tionghoa Pendiri Astra


JAKARTA - Cawagub DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno bertemu keluarga pendiri PT Astra, William Soeryadjaya. Sandiaga menceritakan kedekatannya dan rencana pembuatan buku biografi William Soeryadjaya.

"Saya tadi dapat undangan dari Pak Edwin yang mengundang ke rumahnya untuk makan malam dan diskusi dengan beberapa narasumber tujuannya adalah bahwa menggali kembali nilai-nilai luhur yang pernah diajarkan oleh Pak Wiliam Soeryadjaya semasa hidupnya," kata Sandiaga di Melawai, Jakarta Selatan, Selasa (28/3/2017).

Sandiaga mengenang sosok William sebagai mentor yang ditemuinya setiap Sabtu. Sandiaga mengaku banyak belajar dari sosok William. Kisah-kisah tentang William Soeryadjaya itu akan dibukukan untuk mengenang keteladanannya. 

"Saya berkesempatan untuk sangat beruntung bisa dimentori beliau selama hampir 10 tahun dari tahun dari tahun 1998 sampai 2007 akhir. Di mana saya belajar tentang nilai-nilai luhur royalitas bagaimana mengembangkan usaha yang bisa bermanfaat dan menjadi saluran berkah bagi sesama masyarakat," kenang dia.

Sandiaga kagum dengan bagaimana William yang membangun perusahaan bukan untuk kantong sendiri, melainkan untuk memberikan lapangan kerja bagi masyarakat. "Dan menjadikan perusahaan kita itu aset bangsa dan aset kita sendiri," sambung Sandiaga.

Sandiaga juga mengatakan setiap pertemuannya itu banyak nasihat yang diberikan William. Dia menceritakan program One Kecamatan One Center of Enterpreneurship (OK OCE) terinspirasi dari hasil sharing dengan William.

"Apa pesan-pesan Pak William sebelum beliau sakit yang dititipkan ke saya, karena saya bekerja untuk keluarga Soeryadjaya cukup lama ya. Saya pernah disekolahkan juga oleh Pak William itu yang tadi digali dalam sebuah diskusi yang mungkin hanya mencakup 20 persen daripada pengalaman saya berinteraksi dengan Pak Wiliam," urainya.

"Itu yang diharapkan mampu menginspirasi pengusaha muda yang lainnya mudah-mudahan juga ada di program OK OCE akan ada sesi-sesi belajar dari pengusaha-pengusaha jauh mendahului zamannya membawa nama besar seperti pengusaha-pengusaha besar seperti Astra," sambung Sandiaga. 

PASANG IKLAN INDRAMAYUPOST

Ada dua kenangan Sandiaga yang tak terlupakan bersama bos pendiri Astra itu. Salah satunya ketika zaman reformasi dan bisnis William yang saat itu terpuruk.

"Ada dua kisah yang saya selalu ingat tentang Pak William, yaitu waktu beliau kehilangan Astra, beliau memikirkan 100 ribu lebih nasabah bank, daripada kantongnya sendiri jadi dia mendahulukan rekan-rekan bisnisnya atau orang lain, orang-orang kecil, dibanding keluarganya atau dia pribadi. Kedua, waktu reformasi tahun 1998 di saat eksodus pengusaha-pengusaha besar ke luar Indonesia, Pak William itu ada di Jakarta dan itu pergi sama saya keliling Jakarta pakai celana pendek," kenangnya.

Cawagub nomor urut 3 itu mengaku terharu dan kagum dengan sosok William. Lewat William, dia belajar soal keberagaman dan Islam yang rahmatan lil alamin dari seorang non Muslim.

"Ya terharu juga karena ya biasanya pengusaha itu cari amannya sendiri, cari selamat. Beliau seorang non Muslim, etnis Tionghoa yang lebih Indonesia daripada orang Indonesia. Jadi buat saya ini sebuah inspirasi yang luar biasa bagi anak muda," pujinya. 

"Kalau nanti berkesempatan membangun usaha dan jadi besar janganlah kita melupakan akar daripada keberagaman di Indonesia, toleransi dan juga memastikan orang nggak boleh sombong, karena Pak William itu orang paling kaya kedua se-Indonesia tapi sangat rendah hati," sambungnya.

Sandiaga menceritakan pertemuannya itu berlangsung cair dan penuh suasana kekeluargaan. Dia disuguhi berbagai makanan seperti gulai, karedok, omelet pete dan bakso. Pertemuan berlangsung tertutup selama 2 jam. 


Penulis : ams/bag/detik


Download Tarling Cirebonan
Powered by Blogger.