Orang Gila Berkeliaran, Mulai Resahkan Warga Indramayu


Indramayu - Keberadaan orang gila yang berkeliaran di wilayah perkotaan Indramayu dikeluhkan sejumlah warga. Mereka berharap instansi terkait mengatasi hal tersebut. 

"Saya kaget saat melihat ada orang gila yang tiduran di depan rumah,’’ ujar seorang warga yang tinggal di Jalan Sudirman, Kecamatan Indramayu, Gelar, Jumat (2/12).

Gelar mengaku tak nyaman dengan adanya orang gila tersebut. Apalagi, saat dibangunkan dan disuruh pergi, orang gila itu malah marah dan hendak melempar batu.

Hal senada diungkapkan seorang warga lainnya, Farah. Dia mengaku merasa takut setiap hendak berolah raga lari selepas subuh. Apalagi, selepas subuh belum banyak warga yang beraktivitas sehingga jalanan masih lengang. "Takut dikejar orang gila,’’ kata Farah.

Kabid Sosial Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Indramayu, Zulkarnain saat dikonfirmasi, mengakui pernah menerima laporan dari warga yang mengaku resah dengan keberadaan orang gila. Bahkan, dia pernah melihat langsung ada orang gila yang sedang mengamuk di tengah jalan dan mengganggu kendaraan yang sedang melintas.

"Orang gila itu kebanyakan dari luar Indramayu. Dari info yang saya dapat, mereka diturunkan dari mobil boks dan truk (yang nopolnya dari luar Indramayu) pada malam hari,’’ kata Zulkarnain.

Zulkarnain pun menyesalkan adanya daerah lain yang ‘membuang’ orang gila ke wilayah Indramayu. Padahal, pihaknya sudah menandatangani kesepakatan, terutama dengan daerah-daerah tetangga, untuk tidak saling mengirimkan orang gila ke daerah lain.

Zulkarnain menyatakan, dengan didampingi Satpol PP, pihaknya pernah melakukan razia terhadap orang gila. Terakhir, razia dilakukan pada Juli 2016. Hasilnya, dalam waktu tiga jam pelaksanaan razia, terjaring delapan orang gila.

"Tapi saat saya hendak mengirimkan orang gila (hasil razia), ternyata RS jiwa di Cisarua saat itu sudah overload sehingga tidak bisa lagi menerima pasien,’’ kata Zulkarnain. Kondisi itu akhirnya membuat orang gila yang sudah terjaring razia terpaksa dilepaskan lagi.

Zulkarnain berharap, Kabupaten Indramayu memiliki rumah singgah. Rumah itu nantinya bisa digunakan untuk menampung sementara orang gila saat RS jiwa sedang penuh.

Namun, Zulkarnain mengakui, meski nanti sudah dirawat di RS Jiwa, penanganan orang gila yang tidak diketahui identitasnya akan tetap menemui kendala. Pasalnya, orang gila itu membutuhkan keluarga yang menerimanya kembali dan mengingatkan untuk terus minum obat agar tak kambuh.

Penulis : Lilis
Powered by Blogger.