Pertahankan Tanah, Petani Majalengka Ditembak Gas Air Mata


Majalengka - Sekitar 1.500 personel gabungan mulai memukul mundur dan menembakkan gas air mata ke ratusan petani Desa Sukamulya, Kabupaten Majalengka pada hari ini terkait dengan upaya pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB).

Ribuan personel gabungan itu berasal dari Polda Jawa Barat, Polres Majalengka, TNI dan Satpol PP, diketahui ikut mengawal proses pengukuran lahan yang akan digunakan untuk pembangunan BIJB. Petani Desa Sukamulya sendiri diketahui menolak upaya pembangunan bandara internasional tersebut.

Untung Saputra, Kepala Departemen Penguatan Organisasi Rakyat Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA), menyatakan pemukulan dan penembakan itu diduga dilakukan oleh personel gabungan setelah negosiasi gagal dilakukan.

Gas air mata mulai ditembakkan oleh aparat keamanan, sejak pukul 12.30 WIB.

“Masih ada penembakan gas air mata, posisi saat ini petani tersebar,” kata Untung yang berada di lokasi pengukuran lahan tersebut di Desa Sukamulya, Kamis (17/11).

Dia mengatakan dalam negosiasi, warga meminta pemerintah melakukan sosialisasi lebih dahulu terhadap proyek bandara tersebut. Namun, perwakilan pemerintah memaksa agar pengukuran lahan dilakukan pada hari ini.

Desa Sukamulya terletak di Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka memiliki luas sekitar 735 hektare. Kawasan itu menjadi salah satu area yang akan digunakan untuk lahan BIJB sekitar 1.800 hektare.

Pada Agustus, Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Majalengka Darmanto menuturkan pelaksanaan inventarisasi tanah itu dilakukan pada 9 Agustus. Tanah yang akan diukur di desa itu mencapai 382 bidang.

Terkait dengan penembakan gas air mata itu, CNN Indonesia mengkonfirmasi Kapolres Majalengka Ajun Komisaris Besar Mada Rostanto, namun panggilan itu tak direspons. Pesan pendek yang dikirimkan pun belum dibalas.


Penulis :  Anugerah Perkasa, CNN Indonesia 
Powered by Blogger.