Taman Kota Tjimanoek Lokasi "Ngluru Sore" Jelang Buka Puasa
Indramayu - Lembah atau bantaran sungai Cimanuk yang melintas di jantung Kota Indramayu bakal menjadi tempat pilihan warga Kota Mangga itu “ngluru sore” atau Ngabuburit menjelang buka puasa. Penataan yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat dalam setahun ini, telah menyulap kawasan yang semula tak terawat itu menjadi daerah yang nyaman dan menarik.
Lembah Cimanuk menjadi pusat kunjungan untuk wisata kota (city tour) di Indramayu. Sejak kawasan itu ditata dengan pembuatan taman-taman menarik dan keberadaan jalan setapak untuk pejalan kaki (pedestrian), setiap sore menjelang maghrib selalu diramaikan oleg warga kota.
Karena itu, saat memasuki bulan ramadhan tahun 2016 ini, kawasan bantaran Cimanuk akan dipadati warga kota yang tengah “ngabuburit” alias “ngluru sore”. Selain tempatnya yang menarik, di sepanjang kawasan itu juga telah disulap menjadi pusat kuliner.
Terdapat sekitar seratus gerai makanan yang dijajakan oleh warga setempat di sepanjang bantaran sungai itu. Ada kawasan sepanjang sekitar lima ratus meter yang dipenuhi warung makanan dengan berbagai jenis kuliner khas Indramayu.
Sebagai ruang publik, ruang terbuka hijau (RTH) bantaran Cimanuk juga dilengkapi fasilitas hiburan untuk masyarakat. Terdapat sebuah panggung dengan konsep amphitheater atau teater terbuka di bagian tengah di kawasan bantaran sebelah barat jembatan.
Ada area terbuka yang setiap sore, terutama saat libur anak sekolah, dimanfaatkan anak-anak untuk ekspresi kesenian maupun anak-anak menunjukan kebolehan menggunakan sepeda mini. Atraksi sepeda mini itu menyedot banyak warga untuk menonton, apalagi bila ada gelaran seni di panggung terbuka.
Belakangan, masyarakat setempat juga membuka jasa wisata perahu dengan menyusuri sungai di sepanjang kawasan lembah Cimanuk. Kawasan ini bakal selalu ramai setiap sore menjelang buka puasa. Apalagi, selain di sebelah timur, sebelah barat jembatan atau kulon sungai juga telah ditata sama dengan sisi wetan atau timur.
“Pemkab memang menjadikan lembah Cimanuk sebagai icon wisata kota di Indramayu. Selama ini, lembah itu tak termanfaatkan, padahal menyimpan nilai potensi ekonomi sekaligus sosial dan wisata. Kini setahun terakhir telah ditata sehingga selain menambah keindahan kota, juga menjadi ruang publik bagi masyarakat,” tutur Nang Sadewo, salah satu aktifis revitalisasi lembah sungai Cimanuk.
Lembah Cimanuk menjadi pusat kunjungan untuk wisata kota (city tour) di Indramayu. Sejak kawasan itu ditata dengan pembuatan taman-taman menarik dan keberadaan jalan setapak untuk pejalan kaki (pedestrian), setiap sore menjelang maghrib selalu diramaikan oleg warga kota.
Karena itu, saat memasuki bulan ramadhan tahun 2016 ini, kawasan bantaran Cimanuk akan dipadati warga kota yang tengah “ngabuburit” alias “ngluru sore”. Selain tempatnya yang menarik, di sepanjang kawasan itu juga telah disulap menjadi pusat kuliner.
Terdapat sekitar seratus gerai makanan yang dijajakan oleh warga setempat di sepanjang bantaran sungai itu. Ada kawasan sepanjang sekitar lima ratus meter yang dipenuhi warung makanan dengan berbagai jenis kuliner khas Indramayu.
Sebagai ruang publik, ruang terbuka hijau (RTH) bantaran Cimanuk juga dilengkapi fasilitas hiburan untuk masyarakat. Terdapat sebuah panggung dengan konsep amphitheater atau teater terbuka di bagian tengah di kawasan bantaran sebelah barat jembatan.
Ada area terbuka yang setiap sore, terutama saat libur anak sekolah, dimanfaatkan anak-anak untuk ekspresi kesenian maupun anak-anak menunjukan kebolehan menggunakan sepeda mini. Atraksi sepeda mini itu menyedot banyak warga untuk menonton, apalagi bila ada gelaran seni di panggung terbuka.
Belakangan, masyarakat setempat juga membuka jasa wisata perahu dengan menyusuri sungai di sepanjang kawasan lembah Cimanuk. Kawasan ini bakal selalu ramai setiap sore menjelang buka puasa. Apalagi, selain di sebelah timur, sebelah barat jembatan atau kulon sungai juga telah ditata sama dengan sisi wetan atau timur.
“Pemkab memang menjadikan lembah Cimanuk sebagai icon wisata kota di Indramayu. Selama ini, lembah itu tak termanfaatkan, padahal menyimpan nilai potensi ekonomi sekaligus sosial dan wisata. Kini setahun terakhir telah ditata sehingga selain menambah keindahan kota, juga menjadi ruang publik bagi masyarakat,” tutur Nang Sadewo, salah satu aktifis revitalisasi lembah sungai Cimanuk.
Penulis : Aen
Sumber : Galamedia
Post a Comment