Napi Lapas Majalengka Nyaris Tawuran

Majalengka - Keributan antara narapidana terjadi di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) kelas B Majalengka, kemarin. Kericuhan dipicu ketika petugas sipir merazia ter hadap penghuni lapas di Blok III dan menemukan tiga handphone di ruang tersebut.

Semua napi tidak ada yang mengaku siapa pemilik handpone tersebut, mereka pun saling menuding dan akhirnya memicu keributan antarnarapidana. Kepala Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (KPLP) Lapas Kelas B Majalengka Rohendi menuturkan, aksi keributan napi yang terjadi di Blok III yang ditempati 32 orang terjadi sekitar pukul 07.30 WIB.

Pagi itu, pihaknya bersama sejumlah sipir lainnya merazia rutin. Namun, ketika pemeriksaan dilakukan, sipir menemukan tiga buah telepon seluler yang disimpan di sejumlah tempat berbeda. “Telepon seluler itu ditemukan di tempat sampah, di kantung plastik dan di sebuah lemari pakaian yang belum diketahui pemiliknya,” tuturnya.

Dijelaskan dia, tiga buah telepon itu segera diamankan di ruang KPLP untuk dilakukan penyelidikan. Namun ketika pihaknya bersama sejumlah sipir lainnya membicarakan penemuan handpone, tiba-tiba terjadi keributan antarnapi penghuni ruangan hingga keluar ruangan. Saat itu, mereka saling melempar dan menumpahkan nasi bekas sarapan di dalam ruangan.

Sebagian dari mereka keluar berteriak- teriak. Kejadian itu pun mengagetkan para sipir dan penghuni lapas lainnya, sehingga sejumlah sipir mendatangi ruangan itu dan mengamankan 23 narapidana yang menghuni Blok III tersebut.

Dikatakan dia, pihaknya setiap pagi hari biasa melakukan apel dan setelah itu merazia rutin di ruangan napi yang dilakukan secara bergilir. “Namun kebetulan pagi ini kami merazia ruangan tiga dan menemukan tiga buah handpone. Kalau pemiliknya be - lum diketahui, karena ketika dita - nyakan tak seorang pun napi me - ngakuinya,” jelasnya.

Karena tidak ada yang mengakui, pihaknya berencana me - lakukan penyelidikan atas kepemilikan handpone itu. Namun ketika masih berunding dengan petugas lainnya keributan sudah terjadi. “Beruntung tadi keribuatan antarnapi tidak sampai berlanjut, karena saat itu pihak lapas segera mengabari kepolisian dan sejumlah anggota polisi segera mengamankan situasi,” tambahnya.

Menurut dia, keributan di Lapas Majalengka baru kali ini terjadi, sebelumnya setiap razia dilakukan tidak pernah ada reaksi dari Napi. “Keributan tersebut diduga setelah adanya napi narkoba kiriman dari Bandung, yang sejak seminggu lalu diuji coba untuk disebar ke tiap ruangan,” tuturnya.

Masih dikatakan dia, awalnya napi narkoba ini disimpan di satu ruangan, namun begitu ada kejadian enam napi yang positif mengonsumsi narkoba akhirnya disebar ke sejumlah ruangan. Wakapolres Majalengka Kom - pol Handrio Wicaksono membenarkan adanya perisitiwa itu dan pihaknya sudah menerjunkan anggotanya untuk menghindari hal-hal yang tidak diharapkan. 


Penulis : Ade Nurjanah
Sumber : Sindo
Powered by Blogger.