Harga BBM Naik, Nelayan di Indramayu Tak Melaut

Indramayu - Dampak kenaikan bahan bakar minyak (BBM) langsung dirasakan ratusan nelayan Pantura, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Sudah beberapa hari ini, para nelayan terpaksa mogok berlayar lantaran hasil tangkapan mereka tidak sesuai dengan biaya operasional melaut.

Di lokasi, para nelayan Pantura lebih banyak disibukkan memperbaiki jaring ikan dan kapal. Mereka tidak melaut karena biaya operasional untuk melaut dinilai cukup mahal apalagi sejak BBM dan kebutuhan lainnya sudah naik sejak sepekan lalu.

“Jika sekali melaut kami mendapatkan Rp600 ribu dari hasil menjual ikan, tetapi pendapatan kami ini tidak sebanding dengan pengeluaran dan biaya operasional yang mencapai Rp1,5 juta untuk sekali melaut,” kata Imron, salah seorang nelayan Pantura, Minggu (05/04/2015).

Imron mengatakan, sejak harga BBM baik, biaya operasional nelayan untuk melaut juga meroket. Sehingga nelayan Pantura lebih banyak berkumpul bersama keluarga di rumah sembari menjalani pekerjaan lain.

Karena tidak mendapatkan penghasilan dari berlayar, para nelayan mencoba bertahan dengan menjadi tukang becak dan menjadi kuli bangunan.

“Saya dan ratusan nelayan Pantura sudah empat hari tidak melaut. Kami mencoba jadi tukang becak atau kerja serabutan saja. Jika tidak ada uang, saya hutang sama nelayan lain atau tetangga,” ujarnya.


Penulis: Tomi Sujatmiko
Sumber: KR
Powered by Blogger.