Perihal Relokasi, Suara Pedagang Pasar Jatibarang Terpecah

Indramayu (PRLM) - Pemkab menginginkan adanya relokasi pedagang Pasar Induk Jatibarang ke lokasi baru setelah adanya peristiwa kebakaran. Akan tetapi, di kalangan pedagang sendiri masih belum ada kesepakatan mengenai lokasi relokasi.

Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan, dan UKM Kabupaten Indramayu, Maman Kostaman mengatakan, belum adanya kesepakatan di antara pedagang membuat rencana relokasi tersebut ditangguhkan. Padahal, pembahasan APBD Indramayu akan dilaksanakan sekitar Oktober-November 2014. Dia khawatir, bila belum juga menemukan kesepakatan, dana untuk relokasi bisa terlewat.

"Dibenahi saja pasarnya, tidak akan cukup. Baik dari jalan depan, sudah sumpek semua. Tetap akan semerawut. Saya menawarkan, agar pedagang mau pindah. Saya akan melakukan lagi rapat untuk menyamakan persepsi, sehingga rencana relokasi tidak mubazir," ujarnya seusai pertemuan dengan pedagang Pasar Induk Jatibarang di kantor Kecamatan Jatibarang, Rabu (3/9/2014).

Dia menambahkan, pemda siap untuk merelokasi karena anggarannya pun sudah ada. Menurutnya, anggaran tersebut berasal dari berbagai sumber, mulai dari pemerintah pusat sampai APBD Indramayu. Dia menyebutkan, pemerintah pusat bisa mengucurkan dana Rp 10 miliar, dan bantuan Pemprov Jabar Rp 20 miliar. 

Maman mengatakan, berdasarkan kajian konsultan yang disewa pihaknya, luas ideal untuk Pasar Induk Jatibarang seharusnya 3 hektare. Namun saat ini luas yang ada adalah 7.000 meter per segi.

Dia mengatakan, pihaknya menginginkan pendekatan bottom-up terkait persoalan relokasi ini. Hal tersebut untuk menghindari adanya penolakan terhadap lokasi relokasi ketika rencana tersebut sudah mulai diimplementasikan.

Maman menuturkan, selama ini pedagang terbelah pendapatnya mengenai lokasi relokasi. Ada yang menginginkan di Desa Bulak, Blok Sojar, dan ada yang menginginkan di Desa Jatibarang Baru, Blok Pilangsari. Dia mengharapkan bisa tercapai kesepakatan antar pedagang mengenai lokasi relokasi dalam waktu dekat ini.

"Saat ini perlu diperdalam bersama-sama. Nanti kalau sudah ditetapkan, pedagang harus bisa nurut. Relokasi pastinya harus mempertimbangkan rencana makro juga, mulai dari kondisi jalan penghubung, sampai trayek angkutan umum. Tapi, kalau pedagang kompak, saya siap fasilitas yang cepat," tuturnya.

Sementara itu, salah seorang pedagang yang hadir dalam pertemuan, Edi mengaku, di kalangan pedagang sendiri memang belum ada kesepakatan mengenai lokasi relokasi. Meski, menurut dia, mayoritas pedagang menyetujui adanya rencana relokasi.

"Saat ini, suara pedagang terbelah ke dua tempat, yakni Pilangsari dan Bulak. Mereka memiliki alasannya sendiri-sendiri soal tempat itu," tuturnya.

Dia menambahkan, satu hal yang harus dipenuhi terkait rencana relokasi ini adalah agar tempat yang baru bisa dibuat senyaman mungkin, baik bagi pedagang dan calon konsumen. "Tempatnya strategis, dan mudah dijangkau," ujarnya.
Powered by Blogger.