Ditraktir Makan Bakso, AH Jadi Korban Pemerkosaan

Indramayu (PRLM) - Warga melaporkan tindakan dugaan penganiayaan disertai pemerkosaan terhadap perempuan di bawah umur ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Indramayu, Selasa (2/9/2014). Korban yang berinisial AH (13) diduga terlebih dahulu dibius sebelum dianiaya dan diperkosa.

Seorang keluarga yang mendampingi AH ke PPA Polres Indramayu, Junaedi mengatakan, kejadian bermula ketika AH hendak bermain bersama dua temannya yang juga perempuan, Kamis (28/9/2014) pukul 20.00. Saat itu AH mengaku hendak bermain ke pasar malam Tanjung Sari, Kecamatan Krangkeng.

"Setelah pulang, mereka duduk-duduk dulu di jalan raya sekitar Srengseng. Tak lama kemudian, datang laki-laki membawa motor. Namanya Badrun. Dia mengajak AH makan bakso di Lapangan Kedokan Bunder, Kecamatan Kedokan Bunder," kata dia.

Junaedi mengatakan, saat makan bakso, AH mengaku kepadanya sempat melihat kedua teman Badrun sedang meminum minuman keras. Kedua teman Badrun diketahui bernama Maman dan Jajat. Saat sedang makan itu pula, AH tiba-tiba tidak sadar.

"AH sadar-sadar Jumat (29/9/2014) pukul 22.30. Sebelumnya keluarga mendapatkan informasi dari warga, bahwa dia ditemukan tergeletak tidak sadar di dekat empang Desa Srengseng, Blok Bencirong," ujarnya.

Sementara itu, Bulah, warga Desa Tegal Mulya, Blok Bakung, Kecamatan Kerangkeng, mengatakan, Jumat dini hari mendengar suara ribut dari empang di dekat rumahnya. Dia kemudian memanggil kawannya untuk mendatangi sumber suara. Saat mendatangi sumber suara tersebut, dia melihat keadaan AH sudah masuk ke dalam empang. Dia kemudian menolong AH keluar dari empang.

Menurutnya, saat itu AH hanya memakai kaos dalam. AH pun kemudian dibawa ke salah satu rumah warga. Namun demikian, tidak lama kemudian, datang seorang laki-laki bernama Jajat yang mengaku bertanggung jawab atas keadaan AH, dan berjanji untuk membawanya ke tempat tinggalnya. Warga yang ada di sana pun mempercayai ucapan Jajat.

Akan tetapi, nyatanya AH ditemukan kembali tergeletak pada Jumat pukul 11.00 di dekat empang di Desa Srengseng, Blok Bencirong, Kecamatan Krangkeng. Saat itu, AH masih belum sadar. Dari situ, keluarga kemudian baru menemukan AH.

Junaedi mengatakan, setelah AH diketemukan oleh keluarga, sore harinya langsung dibawa ke Puskesmas Krangkeng untuk divisum. Dia mengatakan, pihak puskesmas saat itu menyatakan hasil positif, bahwa ada tanda-tanda perkosaan terhadap AH.

"Menurut visum positif. Ada bercak sperma di sekitar badan korban. Selain itu, terdapat memar-memar di bagian paha, tangan, dan leher. Seperti dianiaya," kata dia.

Saat dibawa ke PPA Polres Indramayu, korban saat itu sedang dibawa ke RSUD Indramayu untuk divisum kembali. "Kami menginginkan agar pelaku bisa segera ditangkap. Perbuatannya telah menciderai perasaan kami," tuturnya.
Powered by Blogger.