Dokter RSUD Indramayu Masih Mogok Kerja, Pasien Telantar
Indramayu - Sejumlah pasien menampakkan raut wajah penuh kekecewaan saat memasuki
barisan poli di RSUD Indramayu, Selasa (8/4). Pasalnya, poli yang
berjumlah 12 unit itu tutup.
"Padahal saya sudah jauh-jauh datang ke sini mau memeriksakan anak
saya, tapi (polinya) malah tutup,’’ keluh seorang warga Desa Pamayahan,
Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu, Narmi (39).
Hal senada diungkapkan seorang pasien asal Desa/Kecamatan Arahan,
Kasti (30). Dia mengaku sudah mengeluarkan ongkos cukup besar untuk
membayar ojek motor yang mengantarkannya ke rumah sakit. Namun setelah
sampai di rumah sakit, ternyata poli giginya tutup.
"Ini kan hari kerja. Dokternya kok tidak praktik," keluh Kasti.
Kasti mengaku sangat dirugikan dengan aksi mogok para dokter
tersebut. Selain sudah mengeluarkan ongkos cukup besar, dia juga mengaku
tidak bisa menahan rasa sakit akibat giginya yang berlubang.
Kasti mengatakan, semula berharap agar giginya yang sakit bisa segera
ditangani oleh dokter gigi. Pasalnya, dia tidak bisa tidur semalaman
akibat rasa sakit pada giginya.
"Kalau berobat ke dokter gigi (praktek swasta), biayanya pasti mahal," kata Kasti.
Seperti diketahui, para dokter yang bertugas di poli di RSUD
Indramayu sepakat untuk tidak memberikan pelayanan kepada pasien sejak
Senin (7/4) lalu. Mereka memprotes kebijakan manajemen rumah sakit
terkait pembayaran upah jasa medik, yang masih mengacu pada peraturan
bupati. Padahal, seharusnya menggunakan acuan BPJS.
Aksi para dokter itu akhirnya membawa merugikan para pasien. Mereka
tidak bisa segera mendapat pelayanan. Apalagi, pada Rabu (9/9),
pelayanan di poli juga tutup menyusul kebijakan pemerintah terkait hari
pencoblosan pemilu legislatif.
"Hari ini dokternya sedang rapat. Kemarin (Senin) juga rapat. Besok
(Rabu) juga libur pemilu," tutur seorang staf rumah sakit yang tidak mau
disebut namanya.
Dirut RSUD Indramayu, Zaenal Arifin, meminta maaf kepada masyarakat
dengan adanya masalah tersebut. Dia menegaskan, pihaknya berupaya
memberikan pelayanan kepada seluruh masyarakat, termasuk masyarakat
tidak mampu.
"Mohon maaf atas masalah ini," tandas Zaenal. (Lis/ROL)
Post a Comment